Minyak Fluktuatif, Moody's Beberkan Dampaknya ke Perusahaan Migas

Rabu, 11 Maret 2020 13:09 WIB

Seorang lelaki berdiri dekat dengan kilang Cardon, milik perusahaan minyak negara Venezuela PDVSA di Punto Fijo, Venezuela 22 Juli 2016. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's dalam laporan terbarunya menyatakan volatilitas harga minyak dan gas alam yang tinggi langsung berimbas kepada perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) dan ladang minyak atau oilfields services (OFS). Khususnya perusahaan yang menghadapi kebutuhan pembiayaan kembali dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

Sebaliknya, kata Moody's, sektor midstream meraup keuntungan dari paparan harga komoditas yang rendah dan kontrak perlindungan untuk mengumpulkan, mengangkut, dan menyimpan hidrokarbon. Sektor penyulingan diuntungkan dari penurunan tajam harga bahan baku dengan berkurangnya permintaan untuk produk bahan bakar pada tahun 2020.

Penyebaran virus Corona telah secara signifikan memperlambat kegiatan ekonomi di seluruh dunia karena langsung memangkas permintaan untuk minyak dan produk minyak, terutama pada paruh pertama 2020. Meski begitu, Moody's memperkirakan gangguan rantai pasokan akibat terhadap produsen minyak AS dan perusahaan OFS kurang signifikan.

"Skenario kasus dasar kami mengasumsikan bahwa rumah tangga dan bisnis di Cina akan mulai melanjutkan aktivitas normal pada pertengahan tahun," tulis Moody's dalam laporan berjudul "Low Oil Prices Heighten Financial Risk in 2020" yang dirilis, Rabu, 11 Maret 2020.

Perang harga minyak antara Rusia dan Arab Saudi menjadi tantangan baru bagi perekonomian dunia yang masih berjuang bangkit dari wabah virus corona (Covid-19). Harga minyak jeblok hingga 20 persen menjadi kurang dari US$ 35 per barel itu cukup mengejutkan pasar dan produksi minyak global.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Morgan Stanley melihat sedikitnya ada tiga hal yang terdampak perang harga minyak. Pertama, berdampak negatif prospek belanja modal untuk sektor terkait minyak serta negara-negara penghasil minyak.

Kedua, produsen minyak kemungkinan akan bereaksi negatif, yang mengarah pada pengetatan kondisi keuangan lebih lanjut. Ketiga, harga minyak yang lebih rendah akan turun ke harga eceran yang juga lebih murah.

Morgan Stanley beralasan, beban minyak yang lebih rendah pada konsumen kemungkinan tidak akan sepenuhnya menyebabkan kenaikan tingkat konsumsi itu dalam waktu dekat. Sebab, kenaikan tingkat konsumsi ini akibat dampak volatilitas ekonomi dan pasar keuangan secara keseluruhan.

BISNIS

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

19 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

5 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya