ADB Prediksi PDB Negara Berkembang Turun 0,2 Persen karena Corona

Jumat, 6 Maret 2020 17:00 WIB

Petugas berjalan ke arah mobil ambulans yang terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis, Kementerian Kesehatan menyatakan hingga Kamis 5 Maret ini ada 156 pasien dalam pengawasan virus corona yang tersebar di 35 rumah sakit di 23 provinsi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan negara-negara berkembang di Asia akan kehilangan produk domestik bruto (PDB) US$ 22 miliar atau sekitar 0,2 persen.

"Ada banyak ketidakpastian terkait COVID-19, termasuk dampak ekonomi. Ini membutuhkan beberapa skenario untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi kerugian," kata Kepala Bidang Ekonom ADB Yasuyuki Sawada, seperti dikutip Antara, Jumat 6 Maret 2020.

Wabah yang sampai sekarang masih berlangsung ini akan berdampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi Asia seperti penurunan tajam permintaan domestik, pariwisata, perjalanan bisnis, perdagangan, manufaktur, pasokan, dan kesehatan.

Besarnya kerugian ekonomi tergantung perkembangan wabah yang telah membunuh ribuan warga itu.

Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 sejak akhir Januari 2019 telah mengakibatkan penurunan PDB global senilai 156 miliar dolar AS atau 0,2 persen.

China sendiri sebagai negara yang pertama kali dilanda wabah itu telah mengakibatkan kehilangan PDB senilai 103 miliar dolar AS atau 0,8 persen.

Kemudian beberapa negara berkembang di Asia akan megalami penurunan PDB sekitar 22 miliar dolar AS atau sekitar 0,2 persen.

PDB secara global juga mengalami dampak yang sama. ADB memperkirakan PDB global akan kehilangan 77-347 miliar dolar AS atau 0,1-0,4 persen.

Terkait wabah tersebut, ADB telah menyalurkan bantuan senilai 2 juta dolar AS pada 7 Februari 2020 untuk meningkatkan deteksi, pencegahan, dan pengendalian COVID-19 di China dan sub-region Mekong Besar.

ADB juga memberikan bantuan senilai 2 juta dolar AS kepada semua anggotanya yang termasuk dalam kategori negara sedang berkembang.

ADB yang berkantor pusat di Filipina itu juga memberikan pinjaman senilai 18,6 juta dolar kepada distributor farmasi China Jointown Pharmaceutical Group Co Ltd untuk mendukung pasokan obat-obatan penting dan peralatan pelindung diri dalam menghadapi COVID-19.


Sejak didirikan pada tahun 1966, ADB memiliki 68 anggota, termasuk 49 di wilayah Asia dan Pasifik.

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

12 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan PDB Diprediksi Meningkat Menjadi 5,7 Persen Tahun Ini

32 hari lalu

Pertumbuhan PDB Diprediksi Meningkat Menjadi 5,7 Persen Tahun Ini

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diprediksi bakal naik menjadi 5,7 persen tahun ini.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Rasio Pajak di Era Reformasi Kalah dari Zaman Orde Baru, Benarkah?

38 hari lalu

Prabowo Sebut Rasio Pajak di Era Reformasi Kalah dari Zaman Orde Baru, Benarkah?

Prabowo Subianto, kembali menyinggung soal rendahnya rasio penerimaan pajak (tax rasio) terhadap PDB yang lebih rendah dari zaman Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

53 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Tak Sejalan, Begini Beda Pandangan Sri Mulyani dan Prabowo soal Rasio Pajak

54 hari lalu

Tak Sejalan, Begini Beda Pandangan Sri Mulyani dan Prabowo soal Rasio Pajak

Menkeu Sri Mulyani Indrawati berbeda pandangan dengan Capres Prabowo Subianto soal rasio pajak (tax ratio). Simak informasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

54 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya