Sri Mulyani Berharap Negara Besar Lain Ikuti Kebijakan The Fed

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 5 Maret 2020 10:28 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengimbau negara lain untuk mengikuti langkah Bank Sentral Amerika Serikat alias Federal Reserve (The Fed) dalam merespons ancaman ekonomi dari penyebaran virus corona.

Selain itu, langkah ini juga untuk memenuhi kebutuhan akan kebijakan yang lebih beragam dalam mengatasi masalah ekonomi. "Kami membutuhkan respons kebijakan yang tersinkronisasi dan terkoordinasi - moneter, fiskal, perdagangan dan investasi - untuk mengatasi pelemahan pertumbuhan karena pandemi oleh sejumlah negara besar," kata Sri Mulyani seperti dilansir Bloomberg, Rabu 4 Maret 2020.

Sebelumnya, The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps). Ini merupakan pemangkasan suku bunga pertama sejak 2008.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menegaskan pihaknya tidak ada rencana untuk melakukan rapat darurat terkait dengan suku bunga. Namun, BI menekankan langkah-langkah yang sudah diambil sebelumnya untuk mendongrak likuiditas. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menuturkan bank sentral akan tetap berada di pasar untuk mengatasi volatilitas kurs.

"Kami tidak ingin melihat pergerakan yang terlalu besar, kami ingin memperhalus pergerakan rupiah," ujar Destry.

Advertising
Advertising

Dalam RDG bulan lalu, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen. Untuk mendorong transmisi penurunan suku bunga ke perbankan, BI dan OJK serta pemerintah akan melakukan pertemuan dengan perbankan pagi ini, Kamis 5 Maret 2020.

"Kemarin kita bicara soal bagaimana tata cara kredit/klasifikasi kredit. Kami akan ketemu dengan OJK dan perbankan, bagaimana penurunan suku bunga di perbankan karena suku bunga turun," ujar Perry, Rabu kemarin.

BISNIS

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

22 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya