IHSG Diprediksi Masih Akan Menguat Lagi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 5 Maret 2020 09:17 WIB

Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masih akan melanjutkan relinya pada hari ini. Pada perdagangan Rabu 4 Maret 2020 kemarin, IHSG mengakhiri pergerakannya di zona hijau.

Penguatan IHSG ini didorong oleh sektor infrastruktur yang naik 4,02 persen dan industri dasar yang naik 3,87 persen. Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG bakal menguat di level resistance 5,696—5,741 serta di level support 5,561 dan 5,471. Adapun secara teknikal candlestick membentuk long white body tetapi volume masih cukup kecil.

“Stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan masih ada potensi penguatan. Namun pergerakan diperkirakan masih akan volatil,” katanya dalam rilis harian yang dikutip Bisnis, Kamis 5 Maret 2020.

Menyambut prediksi moncernya IHSG, Dennies pun merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati. Ia menyebut saham CTRA, HMSP, INDF, dan KLBF dengan rekomendasi ‘hold’, sedangkan ASII direkomendasikan untuk ‘buy’.

Kemarin, IHSG ditutup menguat setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 0,5 persen secara mendadak. Investor berekspektasi bahwa suku bunga Indonesia juga akan segera turun dan menjadi akan pendorong perekonomian yang saat ini sedang melambat.

Advertising
Advertising

Bursa saham AS sendiri ditutup menguat dengan penguatan lebih dari 1,000 point atau 4 persen dalam sehari saja. Hal tersebut didorong oleh kepercayaan investor atas kemenangan mantan presiden Joe Biden dalam Super Tuesday yang ingin meningkatkan sektor kesehatan.

Selain itu keputusan The Fed yang telah menurunkan suku bunga sudah mulai dicerna oleh investor, sehingga ekuitas pulih kembali setelah terjadi shock pada saat The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga secara mendadak. Bursa Asia kini mendapat dorongan menguat setelah beberapa bank sentral memangkas suku bunga.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya