Jadi Transit ABK Diamond Princess, Bandara Kertajati Dijamin Aman
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 2 Maret 2020 12:30 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Executive General Manager, PT Angkasa Pura II, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Ibut Astono mengatakan, Bandara Kertajati, Majalengka, aman dari kemungkinan kontaminasi virus Covid 19 kendati sempat dijadikan bandara transit pesawat dari Jepang yang membawa penumpang WNI ABK Diamond Princess dari Jepang.
“So far aman karena pesawat parkir, lalu penumpang dan bagasinya langsung transit ke bus. Yakni bus khusus dari RSPAD, langsung menuju pelabuhan Indramayu,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 2 Maret 2020.
Ibut mengatakan, seluruh proses pemindahan penumpang dari pesawat menuju bus khusus yang disediakan RSPAD itu langsung ditangani oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dari Kementerian Kesehatan, dan TNI. “Hanya petugas-petugas KKP dan TNI, itu saja yang mengurus kegiatan di pesawat itu,” kata dia.
Ibut mengatakan, Bandara Kertajati saat itu dalam kondisi steril. Petugas bandara sudah diminta mengosongkan bandara selama proses transit penumpang dari pesawat menuju bus yang akan membawa 69 WNI ABK Diamond Princess itu menuju pelabuhan PLTU Indramayu. “Tidak ada petugas (bandara) di lapangan. Semua ada di dalam gedung Terminal (Bandara Kertajati),” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengamati proses transit tersebut dari dalam terminal bandara. “Monitoring dari dalam,” kata Ibut.
Pesawat yang membawa 69 WNI ABK Diamond Princess yang berangkat dari Haneda, Jepang, tiba di Bandara Kertajati pada Minggu, 1 Maret 2020, pukul 23.30 WIB. “Penumpang tidak melalui terminal, melalui jalur khusus namanya Pintu Laut,” kata dia.
Menurut Ibut, penumpang yang turun dari pesawat langsung disemprot dengan cairan desinfektan oleh petugas KKP yang mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri). Penumpang selanjutnya langsung naik ke dalam 5 bus khusus yang disediakan RSPAD.
“Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan selanjutnya melakukan sterilisasi terhadap pesawat. Semua limbah pesawat langsung dimasukkan ke dalam drum-drum yang sudah disediakan untuk kemudian dimusnahkan,” kata Ibut.
Ibut mengatakan, seluruh proses transit penumpang di Bandara Kertajati lokasinya relatif jauh dari terminal Bandara Kertajati. “Semua kegiatan jauh dari gedung Terminal,” kata dia.
Ibut mengatakan, saat ini situasi Bandara Kertajati sudah kembali normal. “Sudah beroperasi normal. Sejak pagi hari sudah melayani beberapa kali penerbangan,” kata dia.
Menurut dia, Bandara Kertajati juga sudah dilengkapi dengan Thermal Scanner, alat pemindai untuk memeriksa suhu tubuh penumpang pesawat. “Thermal Scanner tersebut ada 2 unit di Bandara Kertajati. Satu ditempatkan di Internasional Arrival, dan satu di Domestik,” kata dia.
AHMAD FIKRI