Virus Corona Meluas, BPS: Inflasi Februari Turun Jadi 0,28 Persen
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 2 Maret 2020 11:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Laju inflasi sampai bulan ini masih tercatat stabil meski ada ancaman kenaikan harga pangan akibat penyebaran virus corona (COVID-19). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Februari 2020 justru turun menjadi 0,28 persen, lebih rendah dari inflasi Januari 2020 yang sebesar 0,39 persen.
“Jika dibandingkan dengan Januari 2020 memang turun, tapi jika dibandingkan dengan Februari tahun lalu, naik,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Sebab pada Februari 2019, kata Yunita, BPS mencatat deflasi 0,08 persen. Meski demikian, angka inflasi tahun ke tahun pada Februari 2020 sebesar 2,98 persen. Angka ini lebih tinggi dari inflasi tahunan pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,68 persen.
Sebelumnya, penyebaran virus corona terus meluas di sejumlah negara. Per 1 Maret 2020, sebanyak 85.503 Kasus virus corona telah terjadi di 61 negara dan menyebabkan kematian 2.964 jiwa. Meski demikian, Indonesia menjadi salah satu negara yang diklaim belum dimasuki virus corona.
Meski demikian, Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko meminta pemerintah mewaspadai ancaman inflasi sebagai dampak lanjutan akibat merebaknya virus corona. "Logistik di gudang harus disiapkan. Apalagi kita akan menghadapi Lebaran yang tinggal sebentar lagi," ujar Agus dalam diskusi di Jakarta Pusat, Jumat, 29 Februari 2020.
Adapun inflasi Januari 2020 dipengaruhi oleh cabai merah yang memberikan andil 0,13 persen dan cabai rawit 0,05 persen. Kemudian ikan segar dan minyak goreng 0,04 persen, beras 0,03 persen, hingga rokok kretek, filter, dan putih 0,02 persen.
Sementara pada Februari 2020 ini, sumbangan inflasi masih berasal dari makanan dan tembakau dengan andil 0,25 persen. Jika dirinci, sumbangannya yaitu bawang putih share 0,09 persen, cabe merah 0,06 persen, telur ayam ras dan daging ayam ras 0,02 persen.