Menaker Sebut Kartu Pra Kerja untuk Calon Pekerja Migran

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Budi Riza

Sabtu, 29 Februari 2020 02:01 WIB

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan ada tiga tantangan transformasi ketenagakerjaan sebagai dampak revolusi industri (RI) 4.0. Pertama, Skills Transformation, atau transformasi keterampilan. Kedua, Job Transformation atau transformasi pekerjaan dan ketiga Society Transformation atau transformasi sosial.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah mengatakan Kartu Pra Kerja juga bakal diberikan kepada calon pekerja migran Indonesia.

"Memang kalau persoalan pelatihan vokasi sebenarnya selama ini sudah biasa dilakukan kementerian. Kami akan men-support Kartu Pra Kerja ini melalui program-program reguler dan tadi karena Kartu Pra Kerja ini juga untuk men-support CPMI kita siapkan untuk mereka juga," kata Ida di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020.

Ida mengatakan saat ini pemerintah sedang menyiapkan payung hukumnya. Selain itu, pihaknya kini juga tengah menyiapkan Balai Latihan Kerja dan Lembaga Pendidikan dan Keterampilan.

"Mudah-mudahan Maret sudah siap, karena ini sedang dipersiapkan semua," kata dia.

Ida mengatakan, salah satu prioritas program ini diantaranya untuk segera diberikan kepada penerima di daerah-daerah destinasi wisata yang jumlah wisatawan turun akibat dari wabah virus corona atau Covid-19 di Wuhan, Cina.

"Yang akan mendapat prioritas itu adalah untuk daerah-daerah destinasi wisata, kemudian destinasi wisata terdampak corona yang ada pengurangan wisatawan mancanegara nya, kita akan siapkan juga," ucap dia.

Ia menjelaskan, bahwa penyaluran Kartu Pra Kerja akan dilakukan mulai awal bulan depan. " Insya Allah Maret," tutur Ida.

Sebelumnya, Deputi IV Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian yang membidangi koordinasi ekonomi kreatif, kewirausahaan, dan daya saing koperasi serta UMKM, Mohammad Rudy, menjamin kartu prakerja tidak akan diberikan kepada pengangguran.

Dia menyebut, program ini menyasar pencari kerja berusia 18 tahun ke atas, pekerja aktif, dan korban pemutusan hubungan kerja. Kartu Pra Kerja juga berlaku untuk pencari kerja pertama.

"Kartu ini diutamakan untuk orang yang belum pernah bekerja karena orang yang paling sulit adalah orang yang mau masuk pertama kali bekerja," kata dia.

Kemudian, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp 10 triliun untuk program Kartu Pra Kerja yang diyakini dapat memberikan fasilitas pelatihan kepada dua juta penerima.

"Ada Rp 10 triliun dengan dua juta potensi penerima yang akan mendapat Kartu Prakerja untuk bisa melakukan vocational training,” ujarnya.

Dia menjelaskan ada 500 ribu calon pekerja yang akan menerima Kartu Pra Kerja pada tahap awal sehingga ada Rp 2 triliun untuk membiayai aktivitas pelatihan itu.

“Kalau kita mulai dari 500 ribu (calon pekerja) maka kita perkirakan akan ada Rp 2 triliun kegiatan training. Kami berharap ada suplainya yang membuat training di bidang tourism dan lainnya,” kata dia soal penyaluran Kartu Pra Kerja.

EKO WAHYUDI l ANTARA

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

53 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

18 September 2023

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.

Baca Selengkapnya