Akhirnya, Malaysia Umumkan Stimulus Corona Senilai USD 4,8 Miliar

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 27 Februari 2020 18:10 WIB

Perdana Menteri sementara Tun Dr Mahathir Mohamad melambaikan tangan kepada wartawan ketika dia meninggalkan Perdana Putra, 27 Februari 2020.[Shafwan Zaidon/Malaymail]

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Setelah Singapura, Cina, Hong Kong dan Indonesia, akhirnya kini Malaysia juga mengumumkan paket stimulus yang diberikan untuk meredam dampak ekonomi virus corona. Insentif yang diberikan pemerintah Malaysia total senilai 20 miliar ringgit atau US$ 4,8 miliar.

Paket stimulus ini diberikan untuk menyokong bisnis yang terpukul oleh dampak virus corona, terutama industri pariwisata. Seperti dilansir Bloomberg, Perdana Menteri Sementara Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan produk domestik bruto saat ini diperkirakan akan tumbuh 3,2 persen hingga 4,2 persen tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya 4,8 persen.

Mahathir mengatakan, pemerintah memperluas target defisit fiskal menjadi 3,4 persen dari PDB tahun ini. Sebelumnya, pemerintah mematok target defisit fiskal sebesar 3,2 persen dari PDB.

Stimulus Malaysia ini mengikuti langkah-langkah fiskal yang diambil dalam beberapa minggu terakhir oleh Indonesia, Singapura, Hong Kong dan Cina untuk melawan dampak ekonomi dari penyebaran virus corona. Indonesia sendiri memberikan insentif dan keringanan pajak untuk bisnis dalam paket senilai Rp 10,3 triliun.

"Meskipun efek Covid-19 saat ini terkendali, penyakit ini telah menyebabkan dampak besar pada ekonomi global, termasuk Malaysia. Oleh karena itu, pemerintah memperkenalkan paket stimulus ekonomi 2020 untuk memastikan risiko terkait wabah dapat ditangani secara efektif," kata Mahathir seperti dilansir The Star, Kamis 27 Februari 2020.

Advertising
Advertising

Paket stimulus yang diumumkan Mahathir Mohamad hari ini termasuk dana dan langkah-langkah untuk memudahkan arus kas bagi industri yang terkena dampak, perpanjangan 6 bulan pembayaran pajak untuk bisnis pariwisata, pekerja medis dan pekerja imigrasi, pengurangan kontribusi dana pensiun minimum, dan dana untuk peningkatan dan perbaikan infrastruktur.

Sementara itu, bank sentral telah memotong suku bunga acuannya sekali pada tahun ini sebesar 25 basis poin, dan telah mengisyaratkan ruang untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut. Bank sentral dijadwalkan untuk membuat keputusan suku bunga berikutnya pada 3 Maret.

BISNIS

Berita terkait

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

8 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya