IHSG 'Terbakar', Kapitalisasi Pasar di BEI Susut Rp 143 Triliun

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 27 Februari 2020 15:23 WIB

Aktivitas di hari pertama perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini parkir di zona hijau. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia anjlok senilai Rp 143 triliun dalam sehari. Merosotnya kapitalisasi pasar ini seiring dengan terjun bebasnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 2,5 persen.

Hingga Kamis, 27 Februari 2020 pukul 14.00 WIB, IHSG telah terkoreksi 2,51 persen atau 142,53 poin menjadi 5.546,39. Sebelumnya pada penutupan sesi I, IHSG anjlok 2,63 persen atau 149,54 poin ke level 5.539,38. Ini menjadi level terendah sejak 16 Maret 2017 yang sempat di posisi 5.518,24.

Sejalan dengan terbakarnya IHSG, kapitalisasi pasar di BEI juga menurun Rp143 triliun, dari Rp 6.577 triliun menjadi Rp 6.434 triliun. Pada Rabu kemarin, kapitalisasi pasar juga berkurang Rp 114 triliun dibandingkan hari sebelumnya.

Saat ini, dari sembilan sektor yang ada, semuanya menetap di wilayah negatif pada akhir sesi I. Sektor yang melemah paling banyak adalah finansial (-3,99 persen), industri dasar (-2,94 persen), dan pertanian (-2,70 persen).

Advertising
Advertising

Dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 62 saham menguat, 330 saham melemah, dan 290 saham stagnan. Bahkan saham yang semula moncer seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kini juga melorot, masing-masing 7,81 persen dan 3,35 persen. Inilah yang menjadi penekan utama pelemahan IHSG pada akhir sesi I.

<!--more-->

Keputusan pemerintah mengalokasikan anggaran Rp10,3 triliun untuk stimulus menghadapi dampak ekonomi virus corona juga dinilai belum berhasil mendorong IHSG.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan hingga sesi I memang terjadi panic selling di pasar saham dengan penurunan IHSG hingga 2,63 persen. Secara tahun berjalan penurunan IHSG mencapai sekitar 11 persen.

Panic selling ini terjadi lantaran kepanikan pasar terhadap dampak virus corona terhadap kegiatan bisnis. Sejauh ini, virus tersebut sudah memberikan dampak terhadap sektor manufaktur dan pariwisata yang mengalami perlambatan signifikan.

Menurut Frankie, penemuan kasus covid-19 sebetulnya sudah mulai melandai. Di samping itu, banyak bank sentral dunia juga sedang menyiapkan stimulus untuk mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran virus corona. "Tentunya bisa menjadi harapan yang baik bagi para investor,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis.

BISNIS

Berita terkait

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

5 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

5 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya