Asabri Akui Banyak Berinvestasi di Saham Benny Tjokro

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Rabu, 19 Februari 2020 15:29 WIB

Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, Letjen TNI (purn) Sonny Widjaja memberikan pernyataan terkait dugaan korupsi di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 16 Januari 2020. TEMPO/Francisca

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri, Sonny Widjaja, mengakui bahwa perusahaannya banyak membenamkan investasi di saham milik Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro. Dua nama tersebut kini telah menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

"Saham kami paling besar punya HH (Heru Hidayat) dan BTJ (Benny Tjokrosaputro), itu yang paling besar," ujar Sonny kala menjawab pertanyaan dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Karena itu, Sonny mengatakan bakal meminta kepolisian untuk menagih pengembalian dana investasi dari Heru Hidayat dan Benny Tjokro. "Kami akan memberdayakan kepolisian untuk menagih, karena kami tidak punya kewenangan untuk menarik atau menyita asetnya," ujar dia.

Karena itu, Sonny meminta partisipasi semua pihak berkepentingan, termasuk dari DPR, untuk bisa memulihkan kerugian Asabri akibat investasi tersebut. "Kami sudah melapor ke Kementerian Pertahanan, ke Polri yang terjadi ini, sehingga beliau-beliau berkenan membantu pemulihan (aset dari) dua orang ini."

Sonny mengatakan pihaknya telah menagih Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro untuk mengembalikan duit investasi dari perusahaannya. Menurut Sonny, total dana yang dikantongi keduanya mencapai Rp 11,4 triliun, dengan rincian Heru Rp 5,8 triliun dan Benny Rp 5,6 triliun. "Ini adalah upaya maksimal walaupun ke depan tidak mudah mewujudkan itu," ujarnya.

Dalam pemaparannya, Sonny mengatakan secara umum perusahaan mengalami kondisi, yaitu pendapatan premi lebih kecil dibanding beban klaim dan cadangan polis masa depan. Belum lagi adanya manfaat yang tidak dicover oleh premi.

Karena penerimaan premi yang lebih kecil daripada beban klaim dan beban liabilitas manfaat polis masa depan, Sonny mengatakan perseroan mengalami negative underwriting. Adapun negative underwriting itu sudah dimulai sejak 1976. Selepas itu, pada 2010 perseroan mengalami underwriting negatif Rp 312 miliar dan pada 2019 (unaudited) mengalami negative underwriting sebesar Rp 1,239 triliun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham-saham yang menjadi portofolio Asabri berguguran, bahkan penurunannya mencapai lebih dari 90 persen sepanjang tahun lalu. Total ada 14 saham emiten yang dikoleksi perseroan. Penurunan harga saham drastis itu di antaranya terjadi pada saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) sebesar 92,31 persen ke posisi Rp 50, dimana perseroan memiliki porsi saham 6,61 persen.

Sejumlah saham lainnya yang dikoleksi dan mengalami penurunan adalah PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Hanson International Tbk (MYRX), dan PT Pool Advista Finance Tbk (POOL).

CAESAR AKBAR | KORAN TEMPO

Berita terkait

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

12 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

14 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

15 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

15 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

16 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

17 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

1 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya