Asabri Minta Manajer Investasi Perbaiki Portofolio Perseroan

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Rabu, 19 Februari 2020 14:38 WIB

Aktivitas pelayanan nasabah PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020. Setidaknya ada 15 temuan, termasuk potensi kerugian negara akibat pembelian saham yang tidak likuid oleh Asabri. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri Sonny Widjaja berencana memanggil seluruh manajer investasi yang selama ini telah mengelola keuangan perseroan. Pemanggilan dimaksudkan untuk meminta para manajer investasi meningkatkan kinerja pengelolaan portofolio, agar sesuai janji dalam prospektus.

"Ada 24 manajer investasi, yang kami panggil sampai saat ini baru 12. Kami akan melanjutkan kembali untuk pemanggilan mereka agar ikut juga bertanggung jawab untuk memperbaiki portofolio," ujar Sonny dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Belakangan, Sonny mengatakan, Asabri juga akan mengubah strategi investasi perseroan. Upaya itu dilakukan untuk memulihkan kinerja keuangan dan aset yang sebelumnya merosot akibat investasi di saham dan reksa dana berkualitas rendah. "Kami akan melakukan pemetaan aset investasi yang tidak produktif dan mengubah strategi investasi dari agresif ke konservatif," ujar Sonny.

Dalam pemaparannya, Sonny mengatakan secara umum perusahaan mengalami pendapatan premi lebih kecil dibanding beban klaim dan cadangan polis masa depan. Belum lagi adanya manfaat yang tidak dicover oleh premi.

Karena penerimaan premi yang lebih kecil daripada beban klaim dan beban liabilitas manfaat polis masa depan, Sonny mengatakan, perseroan mengalami negative underwriting. Adapun negative underwriting itu sudah dimulai sejak 1976. Untuk mengatasi persoalan itu lah, kata Sonny, perseroan memerlukan portofolio investasi yang agresif. "Namun, kondisi pasar modal yang tidak kondusif di negative underwriting 2018 dan 2019, menyebabkan terjadinya penurunan nilai saham," tutur dia.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

11 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

17 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya