Kata Rusdi Kirana Soal Penerbangan ke Cina Ditutup karena Corona

Selasa, 18 Februari 2020 07:49 WIB

Dirut Lion Air Rusdi Kirana. Tempo/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Lion Air Group, Rusdi Kirana, mengatakan maskapainya tak terlalu terpengaruh kebijakan penutupan penerbangan rute dari dan ke Cina akibat mewabahnya virus corona baru. Sebab, menurut dia, porsi frekuensi penerbangan rute Negeri Tirai Bambu terhitung kecil.

"Frekuensinya kecil banget. Jadi, (kebijakan) penutupan penerbangan ke Cina itu enggak masalah," ujar Rusdi saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan pada Senin petang, 17 Februari 2020.

Saat ini, Lion Air Group memiliki rute penerbangan langsung ke Cina sebanyak 30 penerbangan per pekan. Maskapai berlogo singa merah itu menerbangi beberapa kota di Negeri Tirai Bambu, termasuk Kota Wuhan--tempat kasus virus corona baru pertama kali ditemukan.

Setelah Kementerian Perhubungan menutup rute penerbangan ke Cina untuk sementara, Rusdi mengatakan manajemen telah menyiapkan mitigasi. Salah satunya, kata dia, dengan mengalihkan slot penerbangan dari dan menuju Cina ke rute-rute domestik.

Rusdi mengakui maskapai Lion Air Group memiliki pangsa pasar yang besar untuk rute perjalanan dalam negeri. Sehingga, saat penerbangan ke Cina ditutup, maskapai dapat mengandalkan pertumbuhan penumpang di Tanah Air.

Lion Air Group membatalkan 30 penerbangan per pekan ke Cina mulai 3 Februari 2020. Managing Director Lion Air Group Daniel Putut beberapa waktu lalu menyatakan perusahaannya tengah menghitung potensi kerugian akibat adanya kebijakan penutupan rute penerbangan ke dan dari Cina.

"Kami masih hitung potential loss-nya, kira-kira pembatalannya sampai kapan. Saat ini kami belum tahu angkanya," tuturnya saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 5 Februari.

Adapun Kementerian Perhubungan belum membuka kembali izin penerbangan dari dan ke Cina pasca-mewabahnya virus corona. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto saat ini tak dapat memperkirakan waktu pasti pemulihan rute tersebut dilakukan.

"Kami belum tahu ini sampai kapan. Tentu setelah permasalahan (virus) bisa diatasi," tutur Novie.

Dalam mengambil kebijakan penerbangan, Kementerian Perhubungan menunggu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri. Kementerian Perhubungan juga masih menunggu informasi terkini dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization terkait status darurat yang sebelumnya dicanangkan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

8 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya