Ridwan Kamil Tunggu Penjelasan Pusat Soal Omnibus Law

Senin, 17 Februari 2020 20:11 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melantik Setiawan Wangsaatmaja sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar definitif di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (14/2/20). (Foto: Humas Jabar).

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat menyertakan daerah dalam pembahasan soal rancangan undang-undang Ominibus Law, yang draftnya baru saja diserahkan pemerintah pada DPR. “Tolong Omnibus Law jangan hanya jadi domain pemerintah pusat, karena kita di daerah harus mengamankan. Naon artina, kumaha bentuknya, apa konsekwensinya,” kata dia di Bandung, Senin, 17 Februari 2020.

Ridwan Kamil mengatakan, permintaan itu diklaimnya diluluskan. Pekan depan, dijadwalkan akan digelar pertemuan antara dirinya beserta seluruh bupati/walikota di Jawa Barat dengan Menteri Hukum dan HAM bersama Menteri Dalam Negeri khusus membahas Omnibus Law.

“Akan ada rapat di Tanggal 27 Februari, Menteri Hukum dan HAM bersama Pak Tito, Menteri Dalam Negeri, akan hadir. Kita hadirkan seluruh kepala daerah, di dalamnya akan ada pembahasan Omnibus Law dan relevan isinya terhadap perda-perda yang di anggap harus di sinkronkan terhadap Omnibus Law, apakah dihapus, disempurnakan, itu akan dibahas. Aspirasi kita didengarkan,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, ada dua isu yang jadi sorotan daerah terkait Omnibus Law. “Dua masalah, yakni tata ruang, dan perizinan. Kalau dua itu bisa menjadikan lebih buat, buat Omnibus Law kita ngebut,” kata dia.

Ridwan Kamil enggan mengomentari lebih lanjut. Alasannya dia masih belum mendapat penjelasan rincinya. “Per hari ini, karena bendanya belum jelas, saya mau menghitung apa terhadap data,” kata dia.

Advertising
Advertising

Kepala Biro Hukum dan HAM, Sekretariat Daerah Jawa Barat Eni Rohyani mengatakan, isu terkait peraturan daerah menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam Omnibus Law. “Kita ingin kaji secara lebih mendalam supaya tidak ada yang disalahkan. Omnibus Law itu tujuannya baik, tapi cara-caranya juga harsu baik. Asas-asas hukumnya juga harus diterapkan, jangan dibolak-balik,” kata dia, di Bandung, Senin, 17 Februari 2020.

Eni mengatakan, pemerintah provinsi saat ini tengah menginventaris Perda Jawa Barat yang diperkirakan bakal terimbas Omnibus Law. Diantaranya terkait dengan tata ruang, ketenagakerjaan, hingga lingkungan. “Karena Omnibus Law ini bukan hanya investasi, ada ketenagakerjaan, lingkungan. Yang sering disorot itu lingkungan, kita akan lihat sejauh mana,” kata dia.

Soal Perda terkait lingkungan misalnya, pemerintah provinsi memiliki Perda yang mengatur pemberian rekomendasi izin mendirikan bangunan untuk Kawasan Bandung Utara (KBU). “Untuk daerah-daerah tertentu, seperti KBU, kita sudah punya Perdanya. Dan maksudnya memang untuk konsevasi, pengendalian, kalau itu harus di buka, kan tidak sama dengan tujuannnya. Makanya akan kita lihat,” kata Eni.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Jawa Barat, Hening Widiatmoko mengatakan, ada kekhawatiran imbas tidak langsung dari Omnibus Law yang dikhawatirkan akan berimbas pada pendapatan daerah. “Misalnya Undang-Undang Ketenagakerjaan dan peraturan-peraturan terkait dengan ketenagakerjaan itu digabung, lalu ada efek, mohon maaf, negatif, ada peluang berpengaruh pada daya beli, dan bisa saja terjadi pengurangan jumlah pegawai melalui PHK, kami khawatirkan ada pengurangan kemampuan dari sisi membeli kendaraan dan kemampuan membayar pajak kendaraan tahunan,” kata dia, di Bandung, Senin, 17 Februari 2020.

Hening mengatakan, Omnibus Law berpeluang memberi dampak negatif terhadap sektor ketenagakerjaan yang berimbas pada daya beli. Dia mencontohkan, perubahan status ketenagakerjaan dari pekerja tetap, menjadi pekerja kontrak misalnya otomatis akan mengurangi daya beli. “Ada efek-efek dari sisi ketenagakerjaan yang berimbas pada pendapatan,” kata dia.

Efek berantai ini, dikhawatirkan menggerus pendapatan daerah pemerintah provinsi yang mayoritas mengandalkan pajak kendaraan. “Kami berharap, mudah-mudahan Omnibus Law punya kajian yang sangat mendalam agar kekhawatiran dari sisi ketenagakerjaan tidak berimbas pada pendapatan,” kata Hening.

Berita terkait

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

1 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK

1 hari lalu

Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK

Politikus PAN Bima Arya menyebut peluang Pilgub 2024 Jawa Barat masih 50: 50, terlebih Ridwan Kamil belum memastikan akan kembali bertarung di bumi pasundan atau DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

1 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

1 hari lalu

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

Partai Golkar memberi dua surat tugas kepada Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

2 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

2 hari lalu

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

Eko Patrio mengakui PAN juga mengusulkan namanya untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

2 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Sebut 3 Nama untuk Pilkada jabar 2024 Salah Satunya Ridwan Kamil, Ini Jejak Politiknya

2 hari lalu

Hasto PDIP Sebut 3 Nama untuk Pilkada jabar 2024 Salah Satunya Ridwan Kamil, Ini Jejak Politiknya

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut 3 nama berpeluang diusung partainya di Pilkada Jabar 2024, salah satunya Ridwan Kamil. Ini langkah politiknya.

Baca Selengkapnya

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

4 hari lalu

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.

Baca Selengkapnya

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

4 hari lalu

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.

Baca Selengkapnya