The Fed Waspadai Ancaman Virus Corona ke Pertumbuhan Global

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 12 Februari 2020 09:28 WIB

Satu paket beras terlihat di rak kosong ketika orang-orang membeli persediaan makanan, setelah Singapura menaikkan tingkat kewaspadaan wabah Virus Corona menjadi status orang di sebuah supermarket di Singapura, 8 Februari 2020. Diketahui terdapat ada 40 kasus Virus Corona di Singapura. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Federal Jerome Powell mengatakan bahwa wabah virus corona telah berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi AS dan global. The Fed pun terus mengawasi dengan cermat dampak dari wabah tersebut ke perekonomian global.

"Secara khusus, kami memantau dengan cermat munculnya virus corona, yang dapat menyebabkan gangguan di Cina yang meluas ke seluruh ekonomi global," kata Powell dalam sambutannya di hadapan anggota parlemen AS, Selasa11 Februari 2020 seperti dikutip Bloomberg.

Meski demikian, Powell mengatakan, wabah virus corona belum mengubah pandangan dasar bank sentral terhadap ekonomi AS. Juga tak serta-merta membuat The Fed memenuhi harapan banyak anggota Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menahan suku bunga di tahun ini.

"FOMC percaya bahwa sikap kebijakan moneter saat ini akan mendukung kelanjutan pertumbuhan ekonomi, pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang kembali ke target 2 persen,” kata Powell.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, virus yang kini menyandang resmi COVID-19 tersebut telah mendorong upaya karantina terbesar yang diketahui di dunia. Hal ini sontak memperlambat sebagian besar ekonomi Cina dan berdampak mengganggu perjalanan dan perdagangan di seluruh dunia.

Powell menghadapi pertanyaan anggota parlemen dari House Financial Services Committee tentang dampak potensial virus tersebut terhadap ekonomi AS. "Kami tahu bahwa akan ada beberapa (dampak ekonomi), sangat mungkin ada beberapa efek pada Amerika Serikat," katanya.

Pejabat The Fed sebelumnta telah menyuarakan keprihatinan mereka atas virus corona di sejumlah sambutan publik dalam beberapa hari terakhir. Wakil Ketua The Fed Richard Clarida menyebut virus tersebut sebagai "kartu liar" pada 31 Januari. Laporan Kebijakan Moneter Pertengahan Tahun The Fed yang dirilis 7 Februari mengatakan virus tersebut adalah 'risiko baru' yang berpotensi mengganggu perdagangan, dan menekan harga komoditas.

BISNIS

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

8 jam lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

2 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya