Pantau Virus Corona, Sri Mulyani: Sektor Keuangan Masih Aman

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 11 Februari 2020 21:06 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato pada acara Mandiri Investment Forum 2020 Indonesia : Advancing Investment-Led Growth, di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani terus memantau dampak virus Corona terhadap sektor keuangan di dalam negeri. Sejauh ini belum ada risiko yang tampak dari pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan.

“Sampai hari ini belum (dampak Corona ke sektor keuangan). Nanti kita antisipasi mengenai kondisinya,” kata Menkeu usai rapat paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, 11 Februari 2020.

Adapun risiko kredit di Indonesia sepanjang 2019 sempat dalam tren peningkatan. Rasio kredit bermasalah perbankan pada posisi 2,53 persen, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, China tengah berhadapan dengan ancaman terhadap sistem perbankan di tengah penanganan wabah virus corona. Pasalnya Beijing tengah membenahi krisisi perbankan regional.

Perbankan Negeri Tirai Bambu sebelumnya mengalami gagal bayar akibat ekonomi tahun lalu mengalami perlambatan paling buruk dalam tiga dekade terakhir. Saat itu, sistem perbankan nasional China terpukul dan memaksa tindakan penyitaan bank yang pertama kali dalam dua dekade terakhir.

Advertising
Advertising

“Wabah telah merusak bisnis kecil yang paling bersemangat di China. Jika itu berlanjut, banyak perusahaan akan bangkrut dan tidak mampu membayar kembali pinjaman mereka,” kata You Chun, analis Shanghai National Institution for Finance & Development.

Perusahaan pemeringkat utang S&P Global memperkirakan skenario terburuk akan menyebabkan kredit bermasalah membengkak hingga 5,6 triliun yuan atau US$800 miliar dengan rasio sekitar 6,3 persen. Bank-bank dengan operasi yang terkonsentrasi di Provinsi Hubei dan ibu kotanya, Wuhan, akan mengalami kenaikan pinjaman bermasalah paling tinggi.

Wilayah ini memiliki 4,6 triliun yuan pinjaman yang disalurkan oleh 160 bank lokal dan asing pada akhir 2018, dengan lebih dari setengahnya berada di Wuhan. Menurut data resmi, lima bank negara besar menyalurkan 2,6 triliun yuan di wilayah itu, diikuti oleh 78 pemberi pinjaman pedesaan setempat.

Wabah virus ini datang setelah perang dagang antara AS dengan China membuat banyak bank kekurangan modal. Meskipun demikian, otoritas setempat meminta bank-bank besar, termasuk Industrial and Commercial Bank of China Ltd., menyalurkan pinjaman lebih murah pada usaha kecil.

Wakil Ketua Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi China Zhou Liang mengatakan potensi peningkatan kredit bermasalah sejauh ini dapat dikelola. Menurut dia, kreditur China mencatatkan kredit bermasalah hanya 3 triliun yuan tahun lalu, seraya menambahkan rasio kredit bermasalah usaha kecil hanya 3,22 persen.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

18 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya