Menteri BUMN Erick Thohir. TEMPO/Muhammad Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director The Management Institute Universitas Indonesia Toto Pranoto menyebut ada pekerjaan rumah untuk Menteri Badan Usaha Milk Negara Erick Thohir, yaitu menetapkan target dan strategi besar untuk lima tahun ke depan.
"Saya belum melihat ada grand strategy, apa yang akan dikembangkan dalam 5 tahun ke depan dalam mencapai tujuan yang diinginkan Presiden, misalnya terkait BUMN Going Global atau menambah jumlah BUMN yang bisa listed di Fortune 500," tutur Toto dalam pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 9 Februari 2020.
Ia masih tak melihat secara jelas apakah Erick ke depannya akan melanjutkan konsep perusahaan holding yang diusung oleh Menteri BUMN sebelumnya, Rini Sumarno, atau melakukan modifikasi konsep, maupun melakukan strategi yang sama sekali berbeda. Padahal, kalau strategi besar sudah ditetapkan, maka akan muncul program-program prioritas untuk dikerjakan setiap tahun.
"Saya belum melihat atau mendengar dengan cukup jelas tentang program-program tersebut," tutur Toto. "Perlu ada target yang jelas untuk 4-5 tahun ke depan, tentukan strategi besarnya, dan action program yang akan dieksekusi setiap tahunnya, bisa saja mengikuti atau modifikasi program periode sebelumnya atau bikin masterplan BUMN yang baru."
Untuk kebijakan jangka pendek, Toto Pranoto menilai ada sejumlah kebijakan Erick Thohir yang sudah tepat pada seratus hari pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kebijakan tersebut, tutur dia, khususnya yang menyangkut pembenahan perusahaan pelat merah.
"Pembenahan yang dilakukan di Kementerian BUMN terutama terkait isu penegakan Good Corporate Governanve dan penempatan pejabat baru pimpinan Badan Usaha Milik Negara yang kredibel patut diapresiasi," ujar Toto.
Selain penempatan pejabat baru BUMN dan penegakan GCG, kebijakan Erick yang dinilai cukup tepat pada awal periode ini adalah dukungan terhadap penegakan hukum di perusahaan pelat merah, misalnya pada kasus PT Asuransi Jiwasraya. "Hal ini perlu dilanjutkan secara konsisten sehingga bisa tumbuh kepercayaan di publik," tutur Toto Pranoto.
Sebelumnya, Erick bersama dua wakilnya menduduki peringkat teratas dari jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju berdasarkan Survei Indonesia Political Opinion (IPO) sebagai menteri yang paling dipersepsikan positif oleh publik.