100 Hari Jokowi, Erick Thohir Jadi Menteri Paling Disukai Publik
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Sabtu, 8 Februari 2020 20:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bersama dua wakilnya menduduki peringkat teratas dari jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang publik. Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan Erick Thohir sebagai menteri yang paling dipersepsikan positif oleh publik.
Bekas Presiden FC Internazionale Milano itu memanen 96,0 persen suara dari publik yang mengenalnya. Posisi di bawahnya ditempati Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dengan skor 94,0 persen.
Selanjutnya, berturut-turut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dengan skor 92 persen, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan skor 91 persen, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat 90 persen suara.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra menjelaskan, kesukaan publik terhadap para menteri tersebut berdasarkan figur dan latar belakang mereka. Bentuk penilaian itu antara lain intelegensia, ketegasan, kewibawaan, dan religiusitas.
<!--more-->
Di jajaran wakil menteri, dua pembantu Erick Thohir juga paling mendapatkan tempat di hati publik. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo bertengger di daftar teratas wakil menteri yang paling tepat penunjukannya.
“Budi Gunadi 29 persen dan Kartika 29 persen masing-masing di peringkat pertama dan kedua,” kata Dedi dalam acara diskusi 100 Hari Jokowi-Ma’ruf di Jakarta, Sabtu 8 Februari 2020.
Berbanding lurus dengan pimpinannya, Kementerian BUMN juga masuk dalam tiga besar kementerian paling baik kinerjanya dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Kementerian BUMN mendapatkan 77,0 persen kepercayaan publik di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mencapai 80,3 persen. Sementara Kementerian Luar Negeri di posisi teratas dengan tingkat kepercayaan 84 persen.
Survei IPO berbasis teknik wellbeing purposive sampling (WPS) tersebut berlangsung dari 10 Januari-31 Januari 2020 dengan mengambil 1.600 responden. Validitas data dengan menggunakan metode itu diklaim dalam rentang 94-97 persen.
BISNIS