Petugas berada di dekat pesawat maskapai China Southern Airlines tujuan Guangzhou, China, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 4 Februari 2020. Pesawat dengan nomor penerbangan CZ 626 yang mengangkut 126 orang penumpang tersebut merupakan pesawat terakhir dari Bali menuju China sebelum pemberlakuan penundaan penerbangan dari dan menuju seluruh destinasi di "mainland" China mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan telah menerbitkan izin terbang bagi pesawat Cina yang akan menjemput warganya di Bandara Ngurah Rai, Bali, hari ini, 8 Februari 2020. Pesawat itu akan terbang dengan rute Guangzhou-Denpasar-Wuhan.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait penerbangan tersebut. "Penerbangan dilakukan oleh maskapai China Eastern Airlines dengan tipe Boeing 737-800 NG," ujar Hengki dalam keterangannya, Sabtu.
Dalam proses penjemputan warga Cina itu, Hengki mengatakan Kementerian Perhubungan telah menerapkan aturan khusus. Pertama, penerbangan rute Guangzhou-Denpasar bersifat ferry flight atau pesawat tanpa penumpang.
Kedua, parkir pesawat yang tiba di Bandara Ngurah Rai diparkirkan jauh dari parkir pesawat reguler. Ketiga, Kantor Kesehatan Pelabuhan akan melakukan penyemprotan disinfektan setelah pesawat mendarat.
Keempat, bagi warga negara Cina yang akan melakoni penerbangan, mereka harus melalui gate atau pintu khusus yang disediakan oleh pengelola bandara. Petugas dari masing-masing lembaga terkait, seperti Otoritas Bandara Wilayah IV Bali, PT Angkasa Pura I (Persero), TNI, dan Polri, turut mengawasi.
Kelima, sebelum penumpang naik ke pesawat, mereka harus melalui pemeriksaan kesehatan. "Penumpang harus diperiksa dengan thermo scanner oleh petugas KKP di ruang tunggu dan dicek ulang oleh petugas medis Cina di tangga pesawat," tuturnya.
Keenam, petugas ground handling dan KKP yang akan memasuki pesawat mesti memakai pakaian proteksi khusus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun untuk menjemput WNA Cina, pesawat milik China Eastern ini akan mendarat di Bandara Ngurah Rai selama 2,5 jam.
Sebanyak 5.000 wisatawan asing atau wisman asal Cina saat ini masih berada di Bali pasca-pemerintah Indonesia menutup akses penerbangan ke dan dari Negeri Tirai Bambu lantaran mewabahnya virus corona. Pemerintah Cina lalu berinisiatif untuk menjemput warganya ke Indonesia dengan maskapai Easthern Cina Airlines. Belum diketahui jumlah pasti wisman Cina yang akan diangkut dengan pesawat tersebut.