Indef: Omnibus Law Hanya Dorong Investasi Tak Berkualitas

Kamis, 6 Februari 2020 16:27 WIB

Pembuatan sepatu kulit di Pusat Industri Kecil, Jakarta, 7 Mei 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal I-2018 naik sebesar 5,01 persen (year on year/yoy) disebabkan naiknya produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, sebesar 18,87 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Andry Satrio Nugroho menilai Omnibus Law hanya akan mendorong masuknya investasi yang tidak berkualitas dan tidak prioritas. Akibatnya, pertumbuhan industri manufaktur pun cenderung sulit meningkat.

Andry menyebutkan, pemerintah seharusnya mengarahkan investasi ke fokus industri tersebut. "Dengan gambaran seperti saat ini, Omnibus Law mengkhawatirkan. Bisa saja investasi masuk tanpa difilter," kata Andry di ITS Tower, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah seharusnya memetakan mana investasi yang diperlukan dan yang tidak. Bukan menutup mata dan membiarkan semua investasi asing masuk ke Indonesia melalui instrumen Omnibus Law.

Selain itu, menurut Andry, insentif fiskal yang diberikan oleh pemerintah melalui pengurangan dan libur pajak tanpa melihat kebutuhan industri, hanya akan menambah daftar insentif yang tidak tepat sasaran. "Beberapa industri bahkan tidak membutuhkan insentif fiskal melainkan faktor-faktor produksi yang efisien seperti harga energi yang kompetitif dan ketersediaan bahan baku," ujar dia.

Lebih jauh Andry melihat saat ini laju sektor manufaktur tersungkur. Pada 2019, pertumbuhan industri manufaktur hanya tumbuh sebesar 3,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,27 persen (yoy).

Lesunya industri manufaktur ini didorong oleh dua faktor utama. Pertama, rendahnya kualitas investasi dan minimnya investasi di sektor manufaktur. Kedua, tidak tepat sasarannya insentif yang diberikan pemerintah terhadap industri.

"Investor enggan berinvestasi di sektor manufaktur. Ini dapat dilihat dari realisasi investasi yang kini didominasi oleh sektor tersier (jasa) ketimbang sektor sekunder (manufaktur) atau primer (pertanian)," kata dia. Alhasil, hal itu juga berdampak pada tingkat penyerapan tenaga kerja berbasis investasi yang juga semakin rendah tiap tahunnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemerintah sudah merampungkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Selanjutnya, beleid itu akan diproses di DPR RI.

"Kalau yang untuk (Omnibus Law) Cipta Lapangan Kerja sudah kita selesaikan semua, jadi akan berproses di DPR RI," ujar Airlangga di Jakarta, Senin 3 Februari 2020.

ANTARA

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

12 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya