Penerbangan ke Cina Dibatalkan, Garuda Tawarkan Refund Tiket

Rabu, 5 Februari 2020 19:25 WIB

Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menawarkan pengembalian dana pembelian tiket atau refund kepada penumpang khusus untuk rute dari dan ke Cina. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan pengembalian dana penuh itu dilakukan lantaran pembatalan penerbangan ini bersifat force majeur atau disebabkan oleh bencana.

"Saya rasa (refund) tiket 100 persen. Kami enggak mau ambil untuk dari kondisi seperti ini," ujar Irfan saat ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.

Kebijakan tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Dalam beleid itu disebutkan, maskapai berhak mengembalikan dana pembelian tiket secara penuh kepada penumpang dalam kondisi bencana.

Meski begitu, maskapai tetap berhak menarik biaya aministrasi. Besaran biaya administrasi untuk masing-masing kelas penerbangan berbeda. Misalnya, kelompok pelayanan penerbangan full service dikenakan biaya administrasi 20 persen, kelompok menengah 15 persen, dan penerbangan berbiaya murah 10 persen.

Adapun saat ini, Garuda Indonesia telah membatalkan 40 frekuensi penerbangan ke dan dari Cina per pekan hingga waktu yang belum ditentukan. Pembatalan itu dilakukan menyusul terbitnya surat edaran Kementerian Perhubungan. Dalam surat tersebut, pemerintah memutuskan menutup penerbangan sementara khusus untuk rute Negeri Tirai Bambu menyusul mewabahnya virus 2019-nCoV atau virus corona.

Ihwal adanya potensi kerugian akibat pembatalan penerbangan itu, Irfan enggan merincikan. "Kita enggak boleh ngomong soal kerugian dalam kondisi seperti ini," tuturnya.

Irfan hanya memastikan armada-armada yang semula mengangkut penumpang rute Cina akan dialihkan ke rute lain. Maskapai penerbangan peat merah kini tengah membidik rute-rute baru yang potensial seperti Turki dan India. Manajemen juga membuka kemungkinan untuk menambah rute favorit, seperti Australia.

Kementerian Perhubungan sebelumnya telah mengambil kebijakan untuk menutup sementara penerbangan dari dan ke Cina. Kebijakan ini berlaku mulai 3 Februari hari pkl 00.00 WIB sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona. Di sisi lain, kebijakan itu sejalan dengan langkah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang menaikkan status darurat virus corona di Cina.


Berita terkait

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya