Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Cina Disetop Sementara

Rabu, 5 Februari 2020 06:56 WIB

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat berada di Land Transportation Operational Center (LTOC) Bandara Soekarno-Hatta, Senin 1 Juli 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Tangerang -PT Angkasa Pura II mulai hari ini, Rabu 5 Februari 2020 menghentikan sementara enam penerbangan rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Cina dan sebaliknya hingga waktu yang belum ditentukan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona ke Tanah Air.

"Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk sementara waktu menunda layanan penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota di Cina," ujar President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Selasa malam, 4 Februari 2020.

Adapun dari belasan bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II, yang melayani penerbangan reguler atau berjadwal ke Cina hanya Bandara Soekarno-Hatta.

Awaluddin mengatakan perseroan telah melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dengan keputusan ini. “Kami telah mempersiapkan hal ini dengan seluruh stakeholder terutama seluruh maskapai yang melayani penerbangan rute Jakarta – Cina dan sebaliknya. Kami harapkan penghentian penerbangan sementara waktu ini dapat dipahami oleh seluruh pihak.”

PT Angkasa Pura II, kata Awaluddin, sangat mendukung upaya pencegahan masuknya virus Corona. Di Soekarno-Hatta telah dioperasikan thermal scanner, dan dilakukan surveillance syndrome guna mengidentifikasi apabila ada penumpang pesawat yang terjangkit virus Corona.

Berikut 6 penerbangan terakhir penerbangan di Soekarno-Hatta, dari dan ke China pada 4 Februari 2020:

Kedatangan:
1. China Southern CZ0387 rute Guangzhou - Jakarta (ETA 21.25 WIB)
2. China Eastern MU5069 rute Shanghai - Jakarta (ETA 21.45 WIB)
3. Air China CA0977 rute Beijing - Jakarta (ETA 21.15 WIB)

Keberangkatan:
1. China Southern CZ0388A rute Jakarta - Guangzhou (ETD 23.00 WIB)
2. China Eastern MU5070 rute Jakarta - Shanghai (ETD 23.00 WIB)
3. Air China CA0978 rute Jakarta - Beijing ( ETD 23.45 WIB)

Adapun saat ini terdapat 16 izin rute penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Cina dan sebaliknya. Izin rute tersebut adalah untuk melayani penerbangan dari dan ke Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi.

"Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute itu sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu," kata Awaluddin.

Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Cina adalah Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express.

Menurut Awaluddin, ada sekitar 16-20 slot penerbangan per hari yang idle karena penerbangan dari dan ke Cina ditutup. "Sementara, di mana ini menjadi peluang baru bagi Soekarno-Hatta untuk dapat memperluas konektivitas penerbangan ke negara lain atau memaksimalkan rute yang telah ada saat ini,” ujar dia.

Awaluddin mengatakan pasar yang bisa digarap dengan adanya ruang lebih ini adalah rute Asia seperti India, Pakistan, Maladewa, Srilanka, Nepal, lalu wilayah lain yakni Turki dan Australia.

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

4 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

12 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

16 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

16 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

17 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

21 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya