Cegah Virus Corona, PMI Kirim 50 Ribu Masker ke Hong Kong

Senin, 3 Februari 2020 16:14 WIB

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) dalam waktu dekat akan mengirim 70 ribu masker ke Pulau Natuna di Provinsi Kepulauan Riau dan Hong Kong, daerah administratif khusus di Cina. Pengiriman masker itu untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran Virus Corona baru (2019-nCov), yang telah menimbulkan wabah di bagian wilayah Cina dan menyebar ke sejumlah negara.

Sekretaris Jendral PMI Sudirman Said menjelaskan, 70 ribu masker itu terdiri atas 20 ribu masker untuk dikirim ke Natuna dan 50 ribu masker akan dikirim ke Hong Kong. Angka itu sesuai dengan permintaan bantuan dari Palang Merah Hong Kong sebelumnya.

Hong Kong, kata Sudirman, merupakan negara terdekat dengan Cina dan Natuna merupakan tempat isolasi warga Indonesia yang baru pulang dari Wuhan. "Maka dari itu dalam mencegah meluasnya Corona, kami mendistribusikan masker," kata Sudirman, di Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.

Lebih jauh Sudirman mengatakan, bantuan masker yang sudah disiapkan di gudang regional PMI di Serang, Banten, akan dikirim ke Natuna dan Hong Kong menggunakan pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta.

Untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran Virus Corona baru, Sudirman menjelaskan, PMI menggerakkan seluruh relawan untuk mendukung upaya pemerintah melakukan mitigasi risiko serta berkoordinasi dengan Federasi Palang Merah Internasional (IFRC). "PMI dan perhimpunan nasional Palang Merah dan Bulan Sabit merah yang ada di dunia terus memantau dengan ketat perkembangan situasi pandemik corona," katanya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, tiga BUMN telah berkoordinasi mengirimkan 25.000 masker untuk dibagikan di Hong Kong. Ketiga perusahaan itu adalah: PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dan PT BNI (Persero) Tbk.

Untuk membantu mengantisipasi Virus Corona, RNI akan mengirimkan masker melalui maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang kemudian akan dibagikan di BNI cabang Hong Kong. Bantuan yang disalurkan oleh BUMN tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia yang berada di sana.

Saat ini BNI Hong Kong sudah membantu penyebaran masker, namun masih kurang dan dibutuhkan lebih banyak lagi. Dengan koordinasi Kementerian BUMN, BNI-RNI-Garuda akan mengirimkan sekitar 25.000 masker untuk masyarakat Indonesia di Hong Kong paling lambat lusa.

ANTARA

Berita terkait

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

1 jam lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

1 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

2 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

2 hari lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

4 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

7 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya