Imbas Virus Corona, Apindo Sarankan Revisi Target Pertumbuhan

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Senin, 3 Februari 2020 15:02 WIB

Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu, 2 Februari 2020. Sebanyak 238 orang WNI dari Wuhan, tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemerintah perlu merevisi target pertumbuhan ekonomi 2020. Koreksi ini perlu dilakukan menyusul dampak merebaknya virus corona novel sejauh ini telah memukul aktivitas perekonomian di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Seusai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 5,0 persen dari target 5,3 persen. "Kalau situasi seperti ini, kami perkirakan mungkin 5,0 persen, dengan catatan kalau Omnibus Law nanti lancar sesuai ekspektasi kita ya bisa bergerak ke 5,3 persen hingga akhir tahun," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin 3 Februari 2020.

Hariyadi menuturkan, dampak wabah virus corona tersebut telah mulai dirasakan oleh dunia usaha, utamanya dari sektor pariwisata. "Terlihat sekali penurunan dari penerimaan di daerah. Apabila itu terus berlanjut dan tidak ada suatu upaya menyetop kondisi ini, ini juga akan berdampak ke asumsi APBN kita," kata dia yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu.

Oleh karena itu, Hariyadi mengatakan Omnibus Law yang tengah didorong pemerintah diharapkan bisa berjalan lancar, efektif dan dapat direspons baik oleh seluruh kalangan untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kemudahan investasi. Apalagi, berkaca pada kasus SARS tahun 2002-2003 lalu, dibutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk mengembalikan kondisi ekonomi. "Jadi kita harus memperhitungkan itu. Karena kita tidak tahu akan berakhir berapa kejadian seperti ini," ujar dia.

Namun, menurut Hariyadi, di tengah hantaman virus corona ini, Indonesia masih memiliki kelebihan karena memiliki pasar dalam negeri yang besar. Dengan demikian, seharusnya tidak perlu khawatir dengan kinerja ekspor. "Kalau pasar dalam negeri kita manfaatkan dengan baik, sebetulnya kita tidak perlu takut ada masalah ekspor. Karena nilai tambah perdagangan dalam negeri juga sudah besar," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

19 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

21 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya