Usai Angkut WNI dari Wuhan, Batik Air Langsung Sterilkan Pesawat

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 3 Februari 2020 09:52 WIB

Petugas melakukan persiapan di dalam pesawat tipe A-330 milik Batik Air untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu, 1 Februari 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Batik Air langsung melakukan sterilisasi pesawat Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY yang sebelumnya digunakan untuk melakukan evakuasi WNI dari Wuhan pasca status darurat global virus corona.

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, fase pengerjaan meliputi pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari. Adapun, sejumlah standar operasional yang dilakukan dimulai dari penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus dan lainnya (disinfectant spray) oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang berlangsung kurang lebih 120 menit.

"Pengerjaan mencakup di kabin, kokpit dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat," kata Danang melalui keterangan resmi pada, Senin 3 Februari 2020.

Danang menambahkan, setelah pesawat disterilisasi oleh pihak berwenang, KKP Batam memberikan izin kepada tim Batam Aero Technic (BAT) untuk melakukan penggantian High Efficiency Particulate Air (HEPA). Alat ini adalah filter atau alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat.

Prosedur tersebut, lanjut Danang sesuai dengan anjuran Airbus selaku pabrikan. Sistem HEPA dinilai efektif untuk menyaring virus dalam sirkulasi udara kabin pesawat.

Semua HEPA filter yang sudah dilepas, kemudian dibungkus secara khusus untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang guna pemusnahan dengan cara dibakar. Setelah dinyatakan steril oleh KKP, Airbus 330-300CEO ditarik ke hangar BAT untuk tahapan jadwal perawatan pesawat berkala (schedule maintenance).

Misi penjemputan Batik Air dengan penerbangan ID-8618 membawa 18 kru dan 30 tim medis pada akhir pekan lalu. Pesawat ini menerbangkan 19 awak pesawat dan 270 penumpang.

Adapun untuk WNI yang tiba dari Wuhan, pemerintah memastikan mereka akan diobservasi terlebih dahulu di Kepulauan Natuna selama 14 hari. Pemerintah memberikan fasilitas yang cukup memadai bagi WNI selama mereka menjalani observasi dan memastikan dalam satu siklus inkubasi.

BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

14 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

15 hari lalu

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.

Baca Selengkapnya

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

19 hari lalu

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

Arus balik Lebaran 2024, tiket pesawat sudah mulai habis terjual. Simak artikel ini mengetahui tiket pesawat menuju Jakarta yang masih tersisa.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

27 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

33 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

38 hari lalu

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.

Baca Selengkapnya

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

38 hari lalu

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste

Baca Selengkapnya

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

38 hari lalu

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

Pengaturan ruang udara dan informasi penerbangannya (FIR) di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna resmi diatur Indonesia setelah 78 ditangani Singapura

Baca Selengkapnya