Teten Masduki: Konsolidasi Lahan Pertanian Untungkan Petani

Sabtu, 1 Februari 2020 18:14 WIB

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Tempo.Co, Jakarta - Pemerintah berencana membentuk konsolidasi lahan pertanian untuk meningkatan produksi petani ke skala yang lebih besar atau level bisnis. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengklaim kebijakan tersebut akan menguntungkan petani.

"Kita enggak mungkin melahirkan sistem pertanian yang produktif kalau enggak dilakukan konsolidasi petani. Dengan (konsolidasi), petani bisa melakukan usaha dalam skala bisnis lebih efisien, " ujar Teten di Museum Bank Indonesia, Sabtu, 1 Februari 2020.

Menurut Teten, saat ini pengelolaan lahan pertanian di Indonesia belum tertata karena masih berbentuk individual. Petani pun menggarap lahan dengan bidang yang sempit sehingga hasil produksinya terbatas.

Maka itu, ia memandang perlu dilakukan konsolidasi lahan. Konsolidasi lahan merupakan upaya pemerintah untuk membentuk korporatisasi pertanian berbasis koperasi. Dengan sistem ini, lahan akan dikelola bersama-sama sehingga petani memperoleh keuntungan merata.

Teten menjelaskan, seandainya korporatisasi pertanian telah terbentuk, bantuan yang diberikan kepada pemerintah pun lebih optimal diterima petani. "Bantuan berupa subsidi pupuk, bibit, alat pertanian, dan infrastruktur pertanian lebih fokus," ucapnya.

Untuk mengawali pembentukan konsolidasi lahan ini, kementerian akan lebih dulu membentuk pilot project. Seandainya berhasil, kebijakan itu baru akan diterapkan secara meluas.

Saat ini, Kementerian Koperasi dan UKM sedang menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak terkait. Di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Teten Masduki menargetkan pilot project konsolidasi lahan pertanian akan kelar tahun ini. Ia berharap kebijakan tersebut akan mampu meningkatkan produksi UMKM dan mendongkrak porsi pendapatan produk domestik bruto dari usaha kecil dan menengah.

Sebab, saat ini ia mencatat kontribusi UMKM terhadap PDB baru 60,37 persen. Padahal, porsi pelaku UMKM di Indonesia mencapai 99 persen. Namun,


Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

6 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

2 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

3 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya