100 Hari Jokowi, Sandiaga: Masih Banyak Masalah Klasik
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 30 Januari 2020 19:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sandiaga Uno mengomentari ihwal kinerja 100 hari Presiden Joko Widodo atau Jokowi di bidang ekonomi. Dia mengatakan masih banyak data di bidang ekonomi yang simpang siur.
"Ini harus kita selaraskan. Beri kesempatan sebetulnya, 100 hari terlalu short untuk tim baru ini," kata Sandiaga di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020.
Kendati begitu, menurut calon wakil presiden ini, ada beberapa titik terang dalam perekonomian selama 100 hari pemerintahan Kabinet Indonesia Maju ini. Walaupun juga masih banyak pekerjaan rumah di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang belum tersentuh sama sekali.
Dari segi pertumbuhan ekonomi, kata Sandiaga, memang belum terlihat lebih baik seperti memang yang diprediksi banyak kalangan. Meski begitu, ada perbaikan di sisi neraca perdagangan.
"Dan ini surprise juga. Ada titik terang di investasi ini surprise juga, tapi masih banyak permasalahan yang berkaitan dengan classical issue ya," kata Sandiaga.
Isu-isu klasik yang dimaksud Sandiaga di antaranya soal reformasi birokrasi, di mana hal itu berencana akan diselesaikan dengan Omnibus Law. Tinggal, kata dia, masyarakat menunggu hasil-hasil konkret dari kebijakan baru itu.
Oleh karena itu, Sandiaga kembali menyebutkan 100 hari tidak cukup untuk menilai satu kebijakan yang baru digulirkan. "Tinggal kita pastikan bahwa semua kebijakan itu terukur. Karena kita juga bicara konvensi data, ya dengan data yang bisa kita lihat sebagai hasil kinerja pemerintahan sekarang," ujarnya.