Sri Mulyani Soroti Investasi Jeblok di Sektor Manufaktur

Kamis, 30 Januari 2020 16:51 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Bank Dunia di Energy Building, SCBD, Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan ada masalah utama dalam realisasi investasi di sektor manufaktur. Hal ini harus segera diperbaiki agar bisa efektif meningkatkan penciptaan lapangan kerja.

Ia menyebutkan perlu ada solusi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk perbaikan investasi dan lapangan kerja. "Agar resource yang ada bisa diterjemahkan menjadi penciptaan lapangan kerja yang baik," ujar Sri Mulyani, Kamis, 30 Januari 2020.

Pernyataan Sri Mulyani itu merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) soal investasi di sektor manufaktur yang tercatat menurun dalam 3 tahun berturut-turut. Secara historis, realisasi investasi pada sektor manufaktur sempat mencapai puncaknya pada tahun 2016 dengan nominal mencapai Rp 335,8 triliun.

Namun setelah tahun tersebut, investasi pada sektor manufaktur terus jeblok. Data teranyar menyebutkan sepanjang tahun 2019, realisasi investasi di sektor tersebut hanya sebesar Rp 216 triliun.

Lebih jauh Sri Mulyani menyebutkan, penciptaan lapangan kerja perlu terus dikebut terutama seiring dengan semakin meningkatnya jumlah angkatan kerja yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

Advertising
Advertising

Pada tahun 2020 pemerintah menargetkan realisasi investasi mencapai Rp 886 triliun dengan Rp 246,3 triliun di antaranya diharapkan berasal sektor manufaktur. Dalam Rancangan RPJMN 2020-2024, realisasi investasi pada sektor manufaktur diharapkan melonjak hingga sebesar Rp 825 triliun.

Dengan kenaikan realisasi investasi di sektor manufaktur itu, Sri Mulyani berharap kontribusi sektor tersebut terhadap PDB bisa mencapai 21 persen pada 2024 mendatang. Pemerintah sebelumnya dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 telah mematok target penciptaan lapangan kerja mencapai 2,7 juta hingga 3 juta dengan laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja mencapai 3-4 persen.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengungkapkan sejumlah fakta yang terjadi pada kinerja investasi di masa lalu. Saat pertama kali ditunjuk sebagai Kepala BKPM oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019 lalu, ia menemukan ada Rp 708 triliun investasi yang mangkrak.

Padahal saat itu, realisasi investasi di Indonesia baru mencapai Rp 601 triliun dari target yang dipatok Rp 792 trilun. Menurut Bahlil, investasi itu mandek karena tidak ditindaklanjuti oleh kementerian atau lembaga terkait. "Jadi dulu soal investasi itu, BKPM Indonesia tahu kapan mau mulai, tapi enggak tahu kapan mengakhiri."

BISNIS | FRANCISCA CHRISTY

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

6 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

10 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

13 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya