Genjot Kinerja Bisnis, Krakatau Steel Lakukan Efisiensi

Rabu, 29 Januari 2020 12:29 WIB

Direktur Utama PT Barata Indonesia Silmy Karim usai peresmian akuisisi pabrik Siemens Power dan Gas-Turbine Components yang berada di Cilegon, Banten. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah menyelesaikan perjanjian restrukturasi utang senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 30 triliun. Perseroan optimistis aksi korporasi ini mampu memperbaiki kinerja perusahaan. "Kondisi keuangan bisa positif tahun ini," kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Silmy menuturkan restrukturasi mengurangi beban bunga dan kewajiban pembayaran pokok pinjaman untuk tempo sembilan tahun terhitung sejak 2019 hingga 2027. Total beban bunga berkurang dari US$ 847 juta menjadi US$ 466 juta. Perseroan juga dapat menghemat biaya sebesar US$ 685 juta dengan rincian penghematan beban keuangan mencapai US$ 522 juta dan optimalisasi operasional perseroan hingga US$ 163 juta.

Sepanjang 2019, perusahaan telah melakukan efisiensi melalui penutupan fasilitas yang tidak produktif, optimalisasi logistik, hingga mengurangi jumlah pegawai. Silmy menuturkan dari upaya efisiensi itu biaya operasional perusahaan dapat ditekan dari US$ 33 juta per bulan menjadi US$ 19 juta per bulan. "Ke depan efisiensi akan terus dilakukan, salah satunya dengan mengkaji bisnis yang tidak efisiens," kata dia.

Proses restrukturasi utang emiten berkode KRAS ini mulai berlangsung sejak Desember 2018 setelah Silmy ditunjuk menjadi pemimpin perusahaan. Dia menyurati Menteri BUMN meminta bantuan restrukturasi. Pasalnya utang telah menumpuk dan membuat perusahaan merugi tujuh tahun berturut-turut.

Restrukturasi ini melibatkan 10 bank milik BUMN, swasta, dan asing. Silmy menuturkan sebanyak 69 persen utang perusahaan berasal dari bank BUMN. Kesepakatan relaksasi pembayaran utang dilakukan sejak 30 September 2019 secara bertahap. Saat itu baru PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), dan PT Bank Central Asia Tbk yang meneken perjanjian.

Advertising
Advertising

Pada 29 Desember 2019, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk mengawali perjanjian aksesi terhadap perjanjian induk restrukturisasi. Dua bank swasta lainnya yaitu Standard Chatered Bank Indonesia dan PT CIMB Niaga Tbk baru sepakat melakukan restrukturasi pada 12 Januari 2020.

Berdasarkan kesepakatan, restrukturasi dilakukan dengan empat skema yaitu trenche yaitu A, B, C, dan C1. Total pinjaman Trenche A mencapai US$ 220 juta. Pembayaran dilakukan sebanyak 16 kali dengan cicilan pertama dimulai pada 31 Maret 2020 dan terakhir pada 30 September 2027. Utang ini akan dilunasi dengan dana operasional perusahaan.

Dalam skema Trenche B berlaku tenor tiga tahun dengan total pinjaman sekitar US$ 735 juta. Utang ini akan dibayar dari dana hasil divestasi anak usaha dan penjualan aset non produktif. Utang ini harus dibayar mulai 30 September 2020. Sementara dalam skema Trenche C dan C1, utang akan dibayar dari hasil right issue serta revolving. Pinjaman memiliki tenor 9 tahun dengan nilai US$ 789 juta di Trench C dan US$ 262 juta di Trenche C1.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan restrukturasi utang Krakatau Steel merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Dia menegaskan agar perseroan menjaga kinerja usai restrukturasi, terutama menjaga bisnis berjalan sesuai dengan lini utamanya. "Setelah restrukturasi, operasionalnya mesti benar," katanya. Dia

EKO WAHYUDI | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

4 jam lalu

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

5 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

1 hari lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir Anggap Target Lolos ke Final Piala Asia U-23 2024 Logis

2 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir Anggap Target Lolos ke Final Piala Asia U-23 2024 Logis

Timnas Indonesia U-23 terus mencetak sejarah di Piala Asia U-23 2024. Di babak semifinal, Indonesia menunggu pemenang Uzbekistan vs Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong enggan berkomentar banyak soal masa depannya bersama timnas Indonesia karena belum menandatangani perpanjangan kontrak dari PSSI.

Baca Selengkapnya