Virus Corona Meluas, Harga Minyak Mentah Kian Jeblok

Senin, 27 Januari 2020 12:26 WIB

Reaksi pialang saham saat mengamati harga minyak mentah yang menurun di Bursa Saham New York, Jumat (11/12). Harga minyak light sweet untuk kontrak Januari turun 13 sen (0,2 persen) pada Kamis sore waktu setempat (Jumat WIB). AP Photo/Richard Drew

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah kian jeblok pada perdagangan pagi ini, Senin, 27 Januari 2020. Hal tersebut seiring kekhawatiran atas dampak penyebaran Virus Corona terhadap permintaan untuk komoditas tersebut.

Data Bloomberg menyebutkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 anjlok 2,33 persen atau 1,26 poin ke level US$ 52,93 per barel pada pukul 10.38 WIB. Sejalan dengan WTI, harga minyak mentah acuan global Brent untuk pengiriman Maret 2020 terpantau merosot 1,29 poin atau 2,13 persen ke level US$ 59,4 per barel.

Dengan begitu, harga minyak WTI dan Brent terpantau terus tertekan untuk hari kelima beruntun sejak perdagangan Selasa pekan lalu. Pada perdagangan Jumat lalu, keduanya berakhir terjerembab lebih dari 2 persen masing-masing.

Dilansir dari Bloomberg, jumlah korban tewas dan terinfeksi akibat Virus Corona terus meningkat. Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasikan 2.744 kasus penularan di China daratan dan jumlah kematian yang bertambah menjadi 80 korban jiwa.

Sementara itu, pemerintah setempat memperpanjang periode liburan Tahun Baru Imlek di tengah laporan bahwa penyebaran infeksi yang semakin intensif dengan gelombang kasus baru bermunculan di seluruh dunia. “Ini bisa menjadi salah satu kejadian yang paling signifikan pukulannya terhadap permintaan dalam sejarah,” ujar Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group Inc.

Advertising
Advertising

Flynn memperkirakan hal itu akan memicu penurunan permintaan sebanyak ratusan ribu barel. "Kekhawatiran atas cepatnya penyebaran akan menghantam permintaan minyak,” ucapnya. Virus tersebut menjadi pemicu terbaru untuk pasar minyak, yang telah dilanda gejolak dalam nadi produsen-produsen OPEC dari Timur Tengah dan Afrika Utara.

Sementara itu, pasar juga menghadapi beban dari pasokan minyak mentah global yang melimpah, bahkan ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya memangkas produksi guna menopang harga. Investor pun ramai-ramai menjual minyak mentah di tengah aksi jual besar-besaran untuk aset-aset berisiko dan kekhawatiran mengenai dampak penularan virus terhadap konsumsi bahan bakar yang disebabkan larangan perjalanan.

Goldman Sachs Group Inc. memprediksikan bahwa permintaan minyak global kemungkinan akan turun sebesar 260.000 barel per hari tahun ini serta dapat memangkas hampir US$ 3 dari harga satu barel minyak mentah, dengan mengacu pada epidemi SARS pada 2003. Meski demikian, pemerintah Arab Saudi mengungkapkan optimismenya bahwa krisis virus corona sejauh ini akan memiliki "dampak yang sangat terbatas" pada konsumsi.

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan bahwa pengekspor minyak terbesar di dunia ini mencermati dampak situasi yang ditimbulkan wabah Virus Corona baik terhadap ekonomi Cina dan fundamental pasar minyak.

BISNIS

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

15 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

15 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

16 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

16 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya