Dua Pusat Produksi di Libya Tutup, Harga Minyak Melonjak Lagi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 20 Januari 2020 10:36 WIB

Serangan pada dua kapal tanker minyak pada hari Kamis di Teluk Oman menyebabkan salah satu kapal terbakar dan keduanya ditinggalkan kru, mendorong harga minyak naik karena kekhawatiran tentang pasokan Timur Tengah. [ISNA / via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak melonjak lagi di perdagangan Asia pada Senin 20 Januari 2020 pagi. Hal ini terjadi setelah dua basis produksi minyak mentah besar di Libya mulai ditutup di tengah blokade militer sehingga aliran minyak mentah dari anggota OPEC itu akan terpangkas.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 75 sen atau 1,2 persen, menjadi US$ 65,60 per barel pada pukul 0109 GMT (08.09 WIB). Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menguat 60 sen atau satu persen, menjadi diperdagangkan pada US$ 59,14 per barel.

Dalam perkembangan terakhir dalam konflik berkepanjangan di Libya, di mana dua faksi saingan telah mengklaim hak untuk memerintah negara itu selama lebih dari lima tahun. National Oil Corporation (NOC) pada Minggu 19 Januari 2020 mengatakan, dua ladang minyak besar di barat daya sudah mulai tutup setelah pasukan yang setia kepada Tentara Nasional Libya (LNA) menutup saluran pipa.

Jika ekspor dihentikan selama periode yang berkelanjutan, tangki untuk penyimpanan akan terisi dalam beberapa hari dan produksi akan melambat menjadi 72.000 barel per hari (bph), kata juru bicara NOC. Libya telah memproduksi sekitar 1,2 juta barel per hari baru-baru ini.

Sebelumnya, negara-negara asing sepakat pada pertemuan puncak di Berlin untuk menopang gencatan senjata yang goyah di Libya, bahkan ketika pembicaraan dibayangi oleh blokade terbaru. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada wartawan bahwa KTT Berlin, yang dihadiri oleh para pendukung utama faksi-faksi Libya yang bersaing, telah sepakat bahwa gencatan senjata sementara di Tripoli selama sepekan terakhir harus diubah menjadi gencatan senjata permanen untuk memungkinkan proses politik berlangsung.

Harga minyak dunia sebelumnya sempat melambung lebih dari US$ 70 per barel di saat ketegangan Iran dan AS memuncak. Namun, seiring dengan redanya tensi kedua negara, harga minyak sudah turun lagi.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

7 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

9 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

16 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

17 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

17 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

18 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

21 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya