Tunggu Ratas, Jokowi Belum Ambil Keputusan soal Subsidi Elpiji

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 18 Januari 2020 14:00 WIB

Suasana pengisian gas Elpiji tabung 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, 21 Mei 2018. Depot ini mampu mendistribusikan Elpiji 3 kg sebanyak 66.000 tabung per harinya dengan pendistribusian wilayah DKI Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah ternyata masih membutuhkan kajian menyeluruh terkait rencana pengalihan bentuk subsidi elpiji 3 kilogram. Kajian menyangkut identifikasi penerima manfaat juga nominal yang akan diberikan dalam subsidi tertutup gas minyak cair atau LPG kemasan 3 kg tersebut.

Presiden Joko Widodo menyatakan belum ada kepastian angka terkait rencana pemberlakuan subsidi tertutup elpiji 3 kilogram. “Belum. Itu harus lewat rapat terbatas [kenaikannya]. Belum, belum sampai di ratas [rapat terbatas]. Nanti kalau sudah di ratas akan disampaikan angka-angka, baru saya memutuskan,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat 17 Januari 2020.

Sebelumnya, pemerintah telah memberi sinyal akan memberlakukan subsidi tertutup LPG 3 kilogram langsung ke masyarakat dilakukan pada semester II/2020. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, subsidi elpiji dimaksudkan untuk menghindari kebocoran yang selama ini kerap terjadi dalam penyaluran gas tabung melon tersebut.

Arifin mengatakan ke depannya, implementasi subsidi LPG 3 kg akan lebih ketat dengan adanya pendataan. "Akan terintegrasi dan [penerima subsidi] akan terdaftar. Jadi bisa teridentifikasi dan mencegah adanya kebocoran," katanya, seusai menjadi pembicara dalam Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020, Jumat.

Hanya saja, Arifin memastikan penerima subsidi akan mendapatkan uang tunai. Terkait besarannya, Arifin mengaku pemerintah masih membahasnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Arifin pun akan mempertimbangkan banyak masukan dan data terkait rencana subsidi tertutup LPG 3 kg ini. "Banyak campuran, macem-macam data ada," tambahnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan pemerintah membuka peluang untuk mengimplementasikan subsidi tertutup elpiji 3 kg mulai semester II/2020. Hanya saja, pihaknya belum memutuskan mekanisme penerapan dan teknologi yang digunakan dalam implementasi subsidi tertutup LPG tersebut.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mohammad Hidayat mengatakan pemerintah masih harus mengkaji peralihan kebijakan subsidi terbuka menjadi tertutup. "Mekanismenya juga seperti apa. Yang ingin kita pastikan masyarakat benar-benar terpenuhi kebutuhannya dalam sebulan," katanya, Selasa 14 Januari 2020.

Terkait koordinasi dengan PT Pertamina (Persero), Hidayat mengatakan model peralihan subsidi dapat mencontoh konversi minyak tahan menuju gas LPG. Dia mengatakan untuk penentuan harga gas, pemerintah dan Pertamina akan menghitung pula ongkos kepada agen hingga pengecer.

Namun, pemerintah diminta berhati-hati dan mempertimbangkan aspek transisi penyaluran subsidi elpiji 3 kilogram tertutup sehingga implementasinya berjalan lancar. Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan rencana pemerintah menerapkan subsidi tertutup LPG 3 kg pada semester II/2020, dianggap terlalu singkat dan memerlukan waktu khusus untuk persiapan teknis. "Jangan sampai sewaktu transisi, banyak pihak yang harusnya dapat malah tidak dapat," katanya.

BISNIS

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

4 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

9 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

11 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

11 jam lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

11 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

23 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

23 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya