Tunggu Ratas, Jokowi Belum Ambil Keputusan soal Subsidi Elpiji
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Sabtu, 18 Januari 2020 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah ternyata masih membutuhkan kajian menyeluruh terkait rencana pengalihan bentuk subsidi elpiji 3 kilogram. Kajian menyangkut identifikasi penerima manfaat juga nominal yang akan diberikan dalam subsidi tertutup gas minyak cair atau LPG kemasan 3 kg tersebut.
Presiden Joko Widodo menyatakan belum ada kepastian angka terkait rencana pemberlakuan subsidi tertutup elpiji 3 kilogram. “Belum. Itu harus lewat rapat terbatas [kenaikannya]. Belum, belum sampai di ratas [rapat terbatas]. Nanti kalau sudah di ratas akan disampaikan angka-angka, baru saya memutuskan,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat 17 Januari 2020.
Sebelumnya, pemerintah telah memberi sinyal akan memberlakukan subsidi tertutup LPG 3 kilogram langsung ke masyarakat dilakukan pada semester II/2020. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, subsidi elpiji dimaksudkan untuk menghindari kebocoran yang selama ini kerap terjadi dalam penyaluran gas tabung melon tersebut.
Arifin mengatakan ke depannya, implementasi subsidi LPG 3 kg akan lebih ketat dengan adanya pendataan. "Akan terintegrasi dan [penerima subsidi] akan terdaftar. Jadi bisa teridentifikasi dan mencegah adanya kebocoran," katanya, seusai menjadi pembicara dalam Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020, Jumat.
Hanya saja, Arifin memastikan penerima subsidi akan mendapatkan uang tunai. Terkait besarannya, Arifin mengaku pemerintah masih membahasnya.
<!--more-->
Arifin pun akan mempertimbangkan banyak masukan dan data terkait rencana subsidi tertutup LPG 3 kg ini. "Banyak campuran, macem-macam data ada," tambahnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan pemerintah membuka peluang untuk mengimplementasikan subsidi tertutup elpiji 3 kg mulai semester II/2020. Hanya saja, pihaknya belum memutuskan mekanisme penerapan dan teknologi yang digunakan dalam implementasi subsidi tertutup LPG tersebut.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mohammad Hidayat mengatakan pemerintah masih harus mengkaji peralihan kebijakan subsidi terbuka menjadi tertutup. "Mekanismenya juga seperti apa. Yang ingin kita pastikan masyarakat benar-benar terpenuhi kebutuhannya dalam sebulan," katanya, Selasa 14 Januari 2020.
Terkait koordinasi dengan PT Pertamina (Persero), Hidayat mengatakan model peralihan subsidi dapat mencontoh konversi minyak tahan menuju gas LPG. Dia mengatakan untuk penentuan harga gas, pemerintah dan Pertamina akan menghitung pula ongkos kepada agen hingga pengecer.
Namun, pemerintah diminta berhati-hati dan mempertimbangkan aspek transisi penyaluran subsidi elpiji 3 kilogram tertutup sehingga implementasinya berjalan lancar. Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan rencana pemerintah menerapkan subsidi tertutup LPG 3 kg pada semester II/2020, dianggap terlalu singkat dan memerlukan waktu khusus untuk persiapan teknis. "Jangan sampai sewaktu transisi, banyak pihak yang harusnya dapat malah tidak dapat," katanya.
BISNIS