Harga Rokok Naik, Fenomena Tingwe Mulai Bermunculan?

Selasa, 7 Januari 2020 15:49 WIB

Ilustrasi pabrik rokok kretek. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Semarang - Kaum muda di Kota Semarang mulai mengkonsumsi tembakau dengan cara manual Tingwe atau ngelinting dewe, saat menghadapi kenaikan harga rokok akibat kebijakan cukai terbaru yang efektif berlaku awal tahun ini. Mereka bahkan sudah menyiapkan mengkonsumsi tembakau, saat penetapan cukai rokok baru direncanakan empat bulan lalu.

“Tingwe, (Ngelinting Dewe) tembakau sejak September, dengan pertimbangan harga lebih murah,” kata Tamam, seorang mahasiswa semester akhir di Kota Semarang, Selasa, 7 Januari 2020. Tingwe juga dinilai memberikan sensasi menikmati tembakau dengan banyak pilihan.

Tak hanya ia sendiri, Tamam mengaku mulai melinting tembakau karena terbawa teman-temanya dari kampus lain yang merasa terancam dengan kenaikan harga rokok. Bahkan di antara mahasiswa ada yang menjual tembakau di Kota Semarang, lengkap dengan alat linting sederhana.

Dari hitungannya, konsumsi tembakau dengan cara kuno itu tetap lebih murah ketimbang harus merogoh koceknya untuk membeli rokok kemasan pabrik. Harga beragam jenis tembakau yang ia konsumsi antara Rp 18 ribu hingga 25 ribu per 50 gram.

Untuk tembakau Madura misalnya, Tamam hanya perlu mengeluarkan uang Rp 18 ribu per 50 gram. Sedangkan tembakau jenis lain seperti Gayo Rp 20 ribu pe 50 gram, tembakau Temanggung Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu per 50 gram. “Ukuran 50 gram tembakau baru habis hingga satu pekan. Jika dibelikan rokok, hanya mampu bertahan maksimal empat hari,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Radika Perdana, pengelola Mukti Kafe yang biasa menjual tembakau di Kota Semarang mengaku penjualan produk tembakau berupa racikan rokok dan cerutu turun sejak tiga bulan lalu. Sedangkan jumlah penjualan bulan Januari ini belum diketahui. “Baik tembakau maupun produk turunannya sama-sama menyusut sejak tiga bulan lalu."

Menurut Radika, fenomena merokok lintingan tembakau mulai digemari anak muda di Kota Semarang sejak beberapa tahun lalu. “Mereka meracik sendiri karena tak ingin branding rokok pabrikan,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan harga rokok eceran di sejumlah koto mulai naik pascakenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok per 1 Januari 2020. Kenaikan harga rokok tersebut bervariasi di berbagai tempat mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per bungkus.

"Kenaikannya malah sejak seminggu sebelum tahun baru," kata salah satu pemilik kios rokok Sunardi di Pasar Legi seperti dikutip dari Antara, Jumat, 3 Januari 2020.

Untuk besaran kenaikan, kata pria yang tak mau disebut namanya itu, terbilang variatif karena tergantung dari jenis rokoknya. Meski demikian, seluruhnya mengalami kenaikan mulai dari Rp 1.000-2.000 per bungkus.

Ia mencontohkan rokok sejumlah merek seperti Marlboro, Djarum Super, Sampoerna Mild, Dji Sam Soe yang harganya naik. "Kenaikan paling tinggi Marlboro, biasanya Rp 25.900 sekarang Rp 27.600. Lainnya rata-rata Rp 1.000," katanya.

Jika dihitung rata-rata kenaikan harga rokok untuk satu slopnya sebesar Rp 10.000, artinya harga tiap bungkus rokok naik Rp 1.000. Meski naik, sejauh ini tidak ada keberatan dari para pembeli. Ia mengaku bisa menjual rokok sampai Rp 4 juta per hari.

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

29 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

40 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

43 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

54 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

54 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

58 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya