Jaga Perairan Natuna, Kapal Korps Polisi Air Udara Tambah Armada

Minggu, 5 Januari 2020 11:26 WIB

Pergerakan Kapal Perang Republik (KRI) dengan kapal Coast Guard China terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar di Laut Natuna, Sabtu, 4 Januari 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menghalau kapal Cina yang terus menerobos Perairan Natuna, Korps Polisi Air Udara (Korpolairud) Baharkam Mabes Polri menambah armada kapal pengawasnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Korpolairud, Irjen Pol Lotharia Latif.

Latif mengatakan, pasca pelanggaran kedaulatan oleh kapal penjaga pantai Cina dan kapal penangkap ikan Cina di wilayah tersebut, pihaknya mengerahkan Kapal Yudistira-8003 dengan 26 personel Polri dan Kapal Baladewa-8002 dengan 36 personel. "Sekarang kita tambah lagi, Kapal Kasturi-6002 dengan 26 personel. Total 98 personel (beroperasi di wilayah Natuna," ujarnya, Sabtu, 4 Januari 2020.

Kehadiran kapal tersebut, menurut dia, untuk menciptakan keamanan bagi para nelayan tanah air di wilayah Natuna. "Intinya itu untuk pelayanan dan perlindungan masyarakat perairan dan nelayan di laut sesuai tupoksi Polri," kata Latif.

Meski begitu, kata Latif, Polri selalu siap jika diminta bantuan instansi terkait untuk mengamankan perairan Natuna. Diketahui saat ini, TNI telah mengerahkan kapal perang dan ratusan personel di wilayah tersebut.

Sebelumnya, kapal penjaga pantai Cina kedapatan melanggar batas kedaulatan Indonesia dan mendampingi kapal asing yang mencuri ikan di laut Natuna. Kementerian Luar Negeri Indonesia lantas memanggil Duta Besar Cina dan mengajukan nota protes.

Akan tetapi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang pada pernyataannya di penghujung 2019 mengatakan bahwa Cina memiliki hak kedaulatan dan yurisdiksi atas Kepulauan Nansha dan perairan terkait di dekatnya, termasuk di dalamnya ZEEI di perairan Natuna.

Cina mengklaim memiliki hak historis di Laut Cina Selatan dan para nelayan dari negara tirai bambu itu telah lama beraktivitas di perairan terkait di dekat Kepulauan Nansha.

Pernyataan tersebut ditanggapi kembali pihak Kementerian Luar Negeri RI dengan menegaskan klaim historis Cina atas ZEEI dengan alasan bahwa para nelayan Cina telah lama beraktivitas di perairan dimaksud bersifat unilateral. Klaim itu ditegaskan tidak memiliki dasar hukum, dan tidak pernah diakui oleh UNCLOS 1982.

Sebelumnya Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut angkat suara terkait polemik Laut Natuna antara Indonesia dan Cina. Susi memberikan pandangannya dengan mengutip sebuah pemberitaan media soal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menyebut Cina adalah negara sahabat bagi Indonesia.

"Persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pelaku pencurian ikan dan penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF)," kata Susi lewat akun twitternya @susipudjiastuti pada Sabtu pagi, 4 Januari 2020.

Cina, kata Susi, tidak mungkin dan tidak boleh melindungi pelaku IUUF. Sebab, IUUF adalah kejahatan lintas negara.

Menanggapi situasi ini, Prabowo menginginkan adanya satu solusi yang baik atas persoalan klaim Cina di perairan Natuna Utara. Meski begitu, ia menyadari masing-masing negara memiliki sikap sendiri.

BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

3 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

4 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

7 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

13 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

22 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

23 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

1 hari lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

1 hari lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya