TEMPO Interaktif, Kediri:Rachman Halim, Presiden Komisaris PT Gudang Garam Tbk., perusahaan rokok terbesar di Asia yang berbasis di Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia pada Minggu (27/7) di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura sekitar pukul 04.00 lebih sedikit waktu setempat.Hingga kini jenasah lelaki yang lahir di Kediri tahun 1947 dengan nama asli Tjoa To Hing itu masih berada di Singapura."Beliau meninggal dunia pagi tadi pukul 04.00 lebih sedikit karena sakit. Hanya keterangan ini yang bisa saya berikan. Saya mohon maaf belum bisa menjelaskan soal lainnya. Hanya itu keterangan yang saya terima dari keluarga," kata Slamet Budiono SH, Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Umum PT Gudang Garam Tbk., Minggu (27/7).Slamet yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Umum perusahaan itu, menyatakan seluruh keluarga, kerabat dan karyawan Gudang Garam mengaku sangat kehilangan dan berduka cita atas meninggalnya pemimpin tertinggi dan putra mahkota Gudang Garam itu. Tentang rencana tempat pemakaman dan kapan jenasah dibawa pulang ke Kediri, Slamet menyatakan masih menunggu instruksi dari pihak keluarga."Kita tunggu saja informasi selanjutnya. Pukul 16.00 wib nanti saya akan beri keterangan resmi melalui konferensi pers. Semua masih dalam suasana berduka yang mendalam. Beliau seorang pemimpin yang baik," kata Slamet.Dari keterangan salah seorang kerabat Gudang Garam yang tidak bersedia menyebutkan namanya, Rachman Halim meninggal setelah mengalami pecah lambung. Namun riwayat perawatan kesehatan sebelumnya dia tidak bersedia menjelaskan. "Pak To Hing (panggilan Rachman Halim) meninggal setelah lambungnya pecah. Hanya itu yang saya ketahui," kata dia.Berdasarkan data PDAT (Pusat Data Analisa Tempo) Halim yang pernah dinobatkan sebagai orang terkaya ke empat di Asia Tenggara oleh Majalah Forbes pada tahun 2004 dan terkaya ke-214 di dunia pada 2005 itu memulai karir di perusahaan Gudang Garam milik ayahnya (almarhum Surya Wonowidjojo) sebagai Pengawas Bangunan tahun 1969, saat Gudang Garam mulai meroket. Selain itu oleh ayahnya dia juga mulai diajari mencampur saos dan membedakan rasa rokok.Sebagai putra mahkota, karirnya semakin menanjak hingga dipercaya menjadi direktur hingga tahun 1983. Sejak tahun 1984, Halim menduduki kursi Presiden Direktur PT Gudang Garam sampai sekarang.Ayah Rachman Halim, Surya Wonowidjojo lahir di Fukien, Cina, dengan nama Tjoa Jien Hwie yang sejak usia tiga tahun hidup berpindah-pindah di Sampang (Madura) dan Batu (Malang) hingga memulai usaha di Kediri sebagai pedagang kain dan baju di kaki lima dan menjajakannya berkeliling dengan sepeda.Sepeninggal ayahnya, di tangan Halim, Gudang Garam terus berkembang menjadi perusahaan modern. Salah satu kunci sukses Halim menangani perusahaan warisan ayahnya itu adalah selalu membayar tunai bahan baku tembakau dan cengkih dari petani. Dia juga tidak ingin perusahananya memiliki perkebunan sendiri, meskipun untuk melakukan itu sangat mampu. Bagi Halim petani adalah tonggak penting bagi perkembangan perusahannya dan harus dijaga keberlangsungan hidupnya.Almarhum Rachman Halim menikah dengan Feni Olivia (Oei Fen Lang), putri seorang pemilik restoran di Bima, Nusa Tenggara Barat dan memiliki dua orang anak.Dwidjo U Maksum/Tempo Newsroom