BEI: 2019, Perusahaan yang IPO Turun dari 57 Jadi 55

Senin, 30 Desember 2019 16:23 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI mencatat jumlah perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) sepanjang 2019 melorot dari tahun sebelumnya. Tahun ini, BEI merekap hanya terdapat 55 perusahaan yang melakukan aksi IPO dengan total dana Rp 14,78 triliun.

Sedangkan perusahaan yang melantai perdana di bursa saham pada 2018 mencapai 57 emiten. Total dana segar yang dicatatkan dari IPO kala itu mencapai Rp 15,67 triliun. "Kami tahu, 2019 bukan merupakan tahun yang mudah dan itu juga berpengaruh terhadap indeks. Seperti yang kita lihat, IHSG mengalami pengaruh terhadap faktor eksternal," ujarnya di kantor BEI, Jakarta, dalam penutupan perdagangan saham pada Senin, 30 Desember 2019.

Dengan begitu, BEI merekam, total perusahaan yang tercatat di pasar modal pada 2019 mencapai 668 emiten. Kendati angka ini melorot ketimbang tahun lalu, Inarno menjelaskan peringkat Indonesia termasuk yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Sedangkan secara global, Indonesia menduduki peringkat ke-7.

"Selama 5 tahun terakhir, Indonesia menempati urutan pertama. Pertumbuhan selama 5 tahun mencapai 24-25 persen," ujarnya.

Sedangkan negara lain, seperti Singapura, mengalami pelemahan. Inarno mengatakan perusahaan di Singapura yang mencatatkan saham perdana terkoreksi 4-5 persen pada tahun ini.

Singapura hanya berhasil mencatatkan 11 IPO tahun ini. Sedangkan negara lain seperti Thailand, Filipina, dan Malaysia juga berada di bawah Indonesia. Thailand hanya mencatatkan 30 perusahaan IPO, Malaysia 29 perusahaan IPO, dan Filipina hanya empat.

Adapun untuk keseluruhan efek, terdapat 76 aksi pencatatan pada tahun ini. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan sebanyak 75 perusahaan. Selain IPO, BEI merekap ada pencatatan Exchange Traded Fund atau ETF baru sebanyak 14 perusahaan dan efek beragun aset (EBA) sebanyak dua perusahaan.

Kemudian, Obligasi Korporasi Baru sebanyak dua perusahaan, Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK) sebanyak dua perusahaan, dan Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA) sebanyak satu perusahaan.

Tahun depan, Inarno mengatakan hanya mematok target konservatif. "Tahun depan kita harapkan ada kenaikan, tapi cukup konservatif. Secara total company (perusahaan) hanya 78 (emiten)," tuturnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

8 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

22 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

28 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

41 hari lalu

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

59 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

22 Februari 2024

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

OJK sedang melakukan pemantauan dan pemeriksaan awal terhadap 34 pergerakan saham yang diduga tidak wajar.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya