Ombudsman: Dahulukan Kepentingan Nasabah Jiwasraya, Jika Tidak...

Reporter

Eko Wahyudi

Senin, 30 Desember 2019 07:21 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala menilai jika polemik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak segera dirampungkan dengan mendahulukan kepentingan para nasabah, masyarakat akan memiliki pandangan buruk. Sebab, kata dia, masyarakat bakal merasa tidak ada jaminan lagi berasuransi dalam negeri.

"Jikalau publik tidak dipuaskan, tidak dipentingkan terlebih dahulu posisinya, maka bayangkan itu menjadi citra buruk dalam rangkaian insurance minded," kata dia di kantor Ombudsman, Jakarta, Ahad, 29 Desember 2019.

Ia menjelaskan, pemerintah telah membangun pola pikir agar masyarakat memiliki asuransi. Jika kasus Jiwasraya tidak diselesaikan, kata Adrianus, masyarakat tidak akan percaya lagi dengan produk keuangan tersebut. "Jadi orang mutung betul tidak mau berasuransi," ujarnya.

Selain itu, ujar Adrianus, masyarakat yang mau berasuransi, akan memilih menggunakan produk luar negeri. Menurut dia, hal tersebut kurang baik bagi industri asuransi dalam negeri. Sebab, Indonesia sudah mempunyai perusahaan asuransi dalam negeri seperti Jiwasraya dan Bumiputera.

Adrianus berharap pemerintah menalangi terlebih dahulu polis para nasabah yang tak kunjung dibayarkan Jiwasraya.

"Jangan pakai ba bi bu, pokoknya bayar dulu karena tadi publik yang bukan orang kaya, dalam berasuransi," tuturnya.

Walaupun cara ini tidak menyelesaikan masalah Jiwasraya secara keseluruhan, Adrianus mengatakan setidaknya itu bisa mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan akibat polemik tak kunjung usai ini.

"Pemerintah menalangi deh mereka yang sudah jatuh tempo untuk segera mendapatkan premi plus bunga, sebagaimana diharapkan dari awal," ungkapnya.

Adapun hingga 30 November 2019, total liabilitas Jiwasraya mencapai Rp 15,75 triliun. Program roll over polis atau perpanjangan polis nasabah hingga November 2019 hanya sebanyak 4.306 polis atau senilai Rp 4,25 triliun.Sehingga, polis yang mengalami penundaan pembayaran mencapai 13.095 polis dengan nilai Rp 11,50 triliun.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

1 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

2 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

3 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

5 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

22 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

24 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

25 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

Menteri Basuki Hadimuljono akan tinjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN setelah libur Lebaran.

Baca Selengkapnya