Kerja Sama dengan Sriwijaya Berakhir, Aset Garuda Akan Menyusut

Minggu, 29 Desember 2019 21:07 WIB

Logo Garuda Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Fuad Rizal memperkirakan kinerja perusahaan bakal menyusut setelah kerja sama dengan PT Sriwijaya Air dihentikan. Saat ini perseroan sedang membahas tentang kinerja keuangannya dengan lembaga auditor PricewaterhouseCoopers (PWC).

"Akan ada impairment (penurunan nilai aset) yang dilakukan pada September 2019 terkait Sriwijaya. Karena kerja sama diakhiri, jadi management fee akan impaired. Ini penting dan baik agar tidak membebani pada tahun berikutnya,” kata Fuad di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019. Saat ini perseroan sedang melakukan audit atas laporan kinerja perseroan per kuartal III/2019.

Impairment adalah penurunan nilai aset karena nilai tercatat aset (carrying amount) melebihi nilai yang akan dipulihkan (recoverable amount) melalui penggunaan atau penjualan asset. Penurunan nilai ini terjadi nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkan.

Fuad menambahkan penyusutan nilai pada pencatatan laporan keuangan juga akan terjadi pada laporan keuangan tahunan 2019. Hal itu disebabkan oleh penghapusan pencatatan pendapatan dari bisnis jasa pengelola ground handling di PT Gapura Angkasa, anak usaha yang dimiliki Garuda bersama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).

Pasalnya, emiten berkode saham GIAA tersebut tak lagi menjadi pemegang saham mayoritas di Gapura Angkasa karena peningkatan modal yang dilakukan oleh Angkasa Pura (AP) II.

Advertising
Advertising

Dengan demikian, pengendalian dan konsolidasi laporan keuangan Gapura Angkasa dihapuskan dari laporan keuangan GIAA, karena terjadi penurunan kepemilikan dari sebelumnya sebesar 58,75 persen menjadi mayoritas dimiliki oleh Angkasa Pura II.

Per September 2019, jasa ground handling berkontribusi senilai US$ 42,52 juta dari total pendapatan perseroan yang sebesar US$ 3,54 miliar, atau hanya 1,2 persen. “Lepas sebagian saham Garuda ke AP II. Masuk dalam impairment, kurang lagi revenue-nya,” kata Fuad.

Pendapatan Garuda Indonesia selama 9 bulan pertama tahun ini, sebesar US$ 3,54 miliar atau naik 9,97 persen dari US$ 3,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, perusahaan pelat merah ini menghasilkan laba usaha senilai US$ 253,24 juta per September 2019.

Raihan itu berbalik positif dari posisi rugi usaha US$ 70,81 juta per September 2018. “Meskipun ada impairment, pada tahun ini masih profit, tapi masih diaudit jadi akan ada impairment atas transaksi sebelumnya," kata Fuad.

Sementara itu, Komisaris Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra telah menyampaikan pihaknya juga tengah melakukan audit untuk mengevaluasi kinerja perseroan selama melakukan kerja sama manajemen dengan Garuda Indonesia. Selama kerja sama manajemen berlangsung, Yusril menyebut utang perseroan malah meningkat.

Selama periode masa kerja sama berlangsung, Sriwijaya juga dituntut untuk membayar uang jasa layanan perawatan armada. Sriwijaya harus merogoh kocek Rp 1,1 triliun untuk jasa layanan perawatan pesawat tersebut. Hingga saat ini, terdapat belasan pesawat yang masih belum bisa keluar dari hanggar PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk.

Hingga berita ini dibuat, pihak Garuda Maintenance Facility belum memberikan jawaban untuk mengonfirmasi hal tersebut. “Kami sudah minta auditor independen untuk lakukan audit. Pemerintah harusnya lakukan audit ke Garuda, karena Garuda telah mencatatkan pendapatan dari management fee sebesar 5 persen dari income dan profit sharing 65 persen untuk Garuda sebagai piutang Garuda ke Sriwijaya,” katanya belum lama ini.

BISNIS

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

2 jam lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

2 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

3 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

28 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 3 April 2024 dimulai dengan sederet kasus yang menyeret Robert Bonosusatya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

49 hari lalu

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Rabu, 13 Maret 2024, dimulai dari instruksi Presiden Jokowi agar desain istana Wapres di IKN direvisi.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Menang Banding atas Gugatan Greylag Entities di Paris

29 Februari 2024

Garuda Indonesia Menang Banding atas Gugatan Greylag Entities di Paris

Garuda Indonesia menang banding atas gugatan Greylag Entities dalam kasus judicial release (pembebasan yudisial).

Baca Selengkapnya