Akhir Tahun, Investor Asing Mulai Kembali ke Pasar Saham RI

Kamis, 26 Desember 2019 18:10 WIB

Pengunjung melintas di depan papan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang penutupan tahun, investor asing tampak berangsur-angsur kembali masuk ke pasar saham Indonesia. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 23 Desember 2019 mencatat sejak awal bulan ini, investor asing melakukan aksi beli bersih (nett buy) senilai Rp 7,04 triliun.

Adapun pada akhir perdagangan Senin lalu, investor asing mencatatkan nett buy senilai Rp 424,22 miliar. Secara keseluruhan, sejak awal 2019, nilai beli investor asing sudah mencapai Rp 48,25 triliun.

Jika mengecualikan nilai dari transaksi skema crossing saham dari MUFG Bank Ltd. dalam rangka meningkatkan kepemilikannya di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. senilai total Rp 49,6 triliun, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 1,35 triliun.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau sejak dibuka setelah libur Natal. Pada hari ini, pukul 11.40 WIB, IHSG terpantau menguat 0,18 persen ke level 6.317. Posisi ini telah melampaui perkiraan sejumlah analis yang mengatakan bahwa IHSG bakal ditutup di kisaran 6.200 - 6.300 pada akhir 2019.

Adapun saham yang paling banyak diakumulasi investor asing saat ini adalah saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).

Advertising
Advertising

Chief Asia Market Strategist Axitrader Stephen Innes menunjukkan saat ini, likuiditas investor institusi sangat tinggi karena pasokan modalnya melebihi tingkat ekspansi ekonomi. "Ketika kita mengkombinasikan cash bonanza ini dengan prospek pertumbuhan ekonomi pascapenurunan tarif (impor terkait hubungan dagang AS-Cina), hal ini akan menjadi dorongan untuk memiliki aset berisiko," katanya seperti dikutip dari Blooomberg, Kamis, 26 Desember 2019.

Adapun fokus investor global sekarang mengarah ke Januari 2020, yang mana AS dan Cina diharapkan menyempurnakan kesepakatan dagang tahap pertama. Selain itu, investor juga mulai semangat melihat kembalinya tanda-tanda ekspansi manufaktur setelah indeks PMI melemah pada November 2019.

BISNIS

Berita terkait

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

6 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya