Sebelum Hari Libur Natal, Penyaluran BBM Naik 7,12 Persen
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 26 Desember 2019 05:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoil meningkat 7,12 persen sehari sebelum hari raya Natal. Pemerintah memastikan pasokan BBM mencukupi hingga periode liburan tahun baru 2020 nanti usai.
Kepala Badan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Fanshurullah Asa menyatakan kenaikan penyaluran gasoil salah satunya dipicu kenaikan avtur. "Realisasi penyalurannya naik 6,19 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal," ujar dia, Rabu 25 Desember 2019. Permintaan terhadap kerosene juga melonjak naik 9,92 persen.
Kondisinya berbanding terbalik dengan BBM jenis gasoline yang turun hingga 30,46 persen. Penurunan permintaan terbesar dialami RON 92 atau pertamax yaitu sebesar 57,36 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal. Sementara itu solar CN 51 atau Dexlite turun 32,05 persen.
Fanshurullah menyatakan meski ada kenaikan penyaluran, pasokan BBM nasional saat ini masih dalam status aman. Dia memastikan tak ada kekurangan BBM hingga liburan awal tahun nanti usai. Stok avtur yang konsumsinya meningkat misalnya kini tercatat sebanyak 281 ribu kiloliter atau cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 18 hari. Untuk kerosene, pasokannya mencapai 105 ribu kiloliter atau setara 68 hari.
Dia menyatakan pasokan BBM tak hanya akan dipenuhi PT Pertamina (Persero). "Kami juga mendorong swasta seperti BP, Total, dan lainnya untuk turut mengamankan pasokan selama periode Natal dan tahun baru," kata dia. Khusus diesel, Total tercatat memiliki stok sebanyak 160 kiloliter sementara PT Aneka Petroindo Jaya sebanyak 87 kiloliter.
Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid menyatakan perusahaan telah menambah volume BBM untuk memenuhi kebutuhan selama liburan Natal dan tahun baru. Volume BBM gasoline ditambah sekitar 3,5-4 persen dari pasokan normal. Sementara jenis gasoil ditambah hingga 7 persen. "Di jalan tol yang menjadi jalur utama mudik dinaikkan mencapai 16-25 persen," ujar dia.
Selain memastikan ketersediaan pasokan di ruas tol, Pertamina juga berfokus di tempat tujuan wisata selama libur Natal dan malam tahun baru seperti Ancol dan Monumen Nasional di Jakarta. Tempat lainnya antara lain kawasan Malioboro di Yogyakarta, Bukittinggi di Sumatera Barat, serta Gasibu di Jawa Barat. Khusus di lokasi tersebut, Pertamina tetap memasok BBM meski pihak SPBU tidak bersedia membayarnya.
<!--more-->
“Kami beri konsinyasi, pokoknya kami kirim duluan,” katanya. Perusahaan juga menyiapkan kantong-kantong BBM di sekitar tujuan wisata dan kawasan tujuan perayaan malam tahun baru.
Selain BBM, pemerintah juga memastikan pasokan LPG dan bahan bakar gas dalam kondisi aman. Stok LPG saat ini mencapai 326 ribu metrik ton sementara BBG sebanyak 166 ribu.
Terkait malasah distribusi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif sebelumnya menyatakan masih ada kendala khususnya di wilayah timur Indonesia. Distribusi avtur ke Merauke contohnya sempat mengalami kendala. Berdasarkan data BPH Migas, premium di depot minyak di wilayah tersebut masuk kategori kritis lantaran stoknya hanya 1 hari per 24 Desember lalu. "Dalam beberapa hari ini pasokan sudah sampai," ujarnya.
Pemerintah terus memantau kelancaran penyaluran melalui posko nasional ESDM. Tim yang dipimpin oleh Kepala BPH Migas itu memantau ketersediaan energi secara nasional. Tak hanya BBM, posko itu juga memantau ketersediaan listrik. Saat ini daya mampu pasok PT PLN (Persero) mencapai 42 ribu megawatt dengan cadangan sistem sebesar 21 persen atau 7.399 megawatt. Pasokannya tercatat masih aman lantaran perkiraan beban puncaknya mencapai 35 ribu megawatt.
VINDRY FLORENTIN