General Manager Pertamina MOR III Tengku Fernanda (tengah) melayani pelanggan di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Rabu, 4 September 2019.Kegiatan ini dalam rangka Hari Pelanggan Nasional 2019 serta memberikan apresiasi kepada konsumen yang telah beralih ke penggunaan produk BBM dan LPG non subsidi. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan mulai 2020 pelayanan pembelian bahan bakar minyak (BBM) berbagai jenis di stasiun pengisian bahar bakar umum (SPBU) menggunakan transaksi non tunai.
"Kami dorong transaksi di SPBU menggunakan non tunai. Apakah melalui akun bank atau 'e-money' atau LinkAja," kata Mas'ud di Cirebon, Jawa Barat, Selasa 24 Desember 2019.
Mas'ud mengatakan Pertamina terus berupaya untuk melakukan digitalisasi SPBU, agar bisa melayani transaksi secara non tunai.
"Sekarang ini SPBU kami sedang tahap instalasi digital sehingga penjualan bisa dimonitor setiap waktu," ujarnya.
Penerapan transaksi non tunai, kata Mas'ud, akan dilaksanakan pada akhir triwulan satu 2020 bersamaan dengan selesainya digitalisasi SPBU.
Saat ini, lanjut Mas'ud, penggunaan transaksi non tunai secara nasional baru sekitar 20-25 persen.
"Kami masih punya tantangan 75 persen lagi dan ini akan kami kejar, agar bisa menggunakan transaksi non tunai," tuturnya.
Mas'ud menambahkan dengan menggunakan transaksi non tunai, semua bisa terdata secara tepat dan memudahkan Pertamina menyiapkan stok BBM sesuai produk yang diminati.
"Penggunaan non tunai ini supaya konsumen bisa kami data, tujuannya untuk memudahkan Pertamina menyiapkan stok dan menyiapkan produk yang sesuai," katanya.