TEMPO.CO, Kupang - Sehari menjelang Natal, ratusan kendaraan masih mengantre Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelumnya, BBM jenis Premium, Pertalite dan Pertamax di sejumlah SPBU bahkan sampai habis.
Rata-rata warga yang antre hendak mengisi BBM untuk keperluan misa malam Natal ini. "Kalau tidak ada bensin, bagaimana kami harus ke gereja malam ini," kata Endo, warga Kota Kupang yang ditemui Selasa, 24 Desember 2019. Ia mengantre sejak malam untuk mendapatkan BBM.
Endo mengakui telah menunggu sejak pukul 02.00 Wita dini hari tadi di depan SPBU. Antrean kendaraan sudah tampak sejak malam tadi, di mana kendaraan mengular di sejumlah SPBU untuk mendapatkan BBM.
Dia mengaku heran, kelangkaan BBM justru terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. "Biasanya lancar saja, kenapa sekarang langka," tanya dia.
Namun, Kepala Pertamina NTT Kristanto membantah terjadi kelangkaan BBM di Kupang. Menurut dia, yang terjadi adalah keterlambatan pasokan BBM. "Jadi sebenarnya keterlambatan datang kapal, harusnya kemarin, tapi baru masuk tadi pagi," katanya Selasa.
<!--more-->
Saat ini, menurut dia, kapal sedang dalam proses bongkar, dan mobil tangki perlu waktu untuk mendistribusikan BBM. Sejak kemarin Terminal BBM Tenau dibantu Terminal BBM Atapupu untuk membantu pelayanan kabupaten di luar Kupang. "Kami dorong SPBU Kota Kupang untuk mengutamakan pelayanan ke kendaraan, bukan ke jeriken," katanya.
Menurut dia, pasokan BBM untuk Natal dan Tahun Baru ini cukup, yaitu sekitar 4.500 ton.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan, stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah wilayah yang menjadi pusat perayaan Hari Raya Natal cukup memadai. Wilayah-wilayah tersebut, kata dia, telah diprioritaskan agar bisa mendapat alokasi pasokan
BBM yang lebih dibanding wilayah lain.
"Jadi memang untuk daerah-daerah yang akan menjadi pusat perayaan Natal dan Tahun Baru, itu dialokasikan dengan diberikan prioritas untuk bisa dipenuhi," kata Arifin di kantor BPH Migas, Jakarta, Senin 23 Desember 2019.
Arifin melihat, saat ini sudah ada antisipasi yang tepat untuk penyediaan tersebut. Kendati begitu, Arifin mengakui terdapat sejumlah daerah yang proses pengiriman BBM masih berjalan, sehingga membuat stok di lokasi itu menipis.
YOHANES SEO