Honda CR-V saat diuji melintasi Tol Layang Japek, Kamis, 19 Desember 2019. (HPM)
TEMPo.CO, Jakarta - Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Persero Tbk Dwimawan Heru memastikan Jalan Tol Layang atau Elevated Jakarta-Cikampek II telah kembali beroperasi normal pada Sabtu, 21 Desember 2019. Jalan layang bebas hambatan itu sebelumnya sempat ditutup sementara oleh kepolisian karena kepadatan lalu-lintas.
"Saat ini kondisi lalu lintas Japek II Elevated arah Cikampek cenderung normal. Akses masuk arah Cikampek di Simpang Susun Cikunir nihil antrean," ujar Dwimawan pada Sabtu sore dalam keterangan tertulisnya.
Adapun penutupan akses masuk menuju Jalan Tol Elevated Japek II sebelumnya dilakukan dari arah Cawang. Ruas jalan itu ditutup sementara oleh kepolisian selama 10 menit pada pukul 12.00-12.10 WIB.
Kepolisian kembali menutup arus lalu-lintas pukul 13.30 WIB hingga 13.50 WIB atau selama 20 menit. Adapun penutupan itu bersifat situasional.
Jasa Marga saat ini memantau arus lalu-lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek ruas atas dan bawah cukup padat. Kepadatan terjadi pada akses keluar KM 47 hingga KM 48. "Ini merupakan dampak pertemuan dengan lalu lintas Japek eksisting," ujarnya.
Kementerian Perhubungan sebelumnya memprediksi puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020 terjadi Jumat, petang, 20 Desember hingga Sabtu, 21 Desember 2019. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menengarai akan ada peningkatan volume lalu-lintas di sejumlah ruas jalan tol.
“Prediksinya untuk angkutan Natal dan Tahun Baru, 40 persen pemudik akan meninggalkan Jabodetabek,” ujarnya saat dihubungi Tempo, kemarin.
Titik-titik kepadatan utamanya akan terjadi di sejumlah gerbang jalan tol dari Jakarta menuju arah timur, seperti Gerbang Tol Jakarta-Cikampek. Peningkatan lalu-lintas juga terjadi di titik-titik arah penyeberangan, utamanya Merak-Bakauheni.
Kementerian Perhubungan menghitung, masa mudik Natal akan berlangsung pada hari ini hingga 24 Desember 2019 mendatang. Sedangkan arus balik sudah mulai terjadi sejak 25 Desember hingga 5 Januari 2020.
Badan Penelitian dan Pembangunan Kementerian Perhubungan memprediksi, hampir 60 persen pemudik melakoni perjalanan melalui jalur darat. Sebanyak 48 persen diperkirakan menggunakan kendaraan pribadi dan melalui jalan tol Trans Jawa. Angka itu setara dengan 16,41 juta kendaraan.
Sedangkan 4 persen lainnya menggunakan sepeda motor dan mobil travel. Adapun 8 persen sisanya memanfaatkan angkutan bus. Dari total pemudik Natal dan Tahun Baru, 51 persen di antaranya diperkirakan akan bergerak ke arah Bandung.