Dorong Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo: Kami Ada Kajiannya

Jumat, 20 Desember 2019 04:58 WIB

Barang bukti upaya penyelundupan baby lobster jenis pasir dan mutiara senilai Rp11 miliar di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 22 Maret 2019. Tempo/Anwar Siswadi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta publik melihat wacana ekspor benih lobster yang belakangan menjadi polemik sebagai hal utuh dengan realitasnya di lapangan. Apalagi pada intinya ekspor itu dilakukan untuk meraup devisa sebanyak-banyaknya.

“Sebelum diekspor (benih lobster) itu bisa dilakukan pembesaran. Kenapa harus langsung ekspor?” ujar Edhy, Kamis, 19 Desember 2019.

Edhy menjelaskan ekspor yang dimaksudkannya yakni ketika usaha usaha pembesaran benih lobster itu sudah jadi. Wacana ekspor benur atau benih lobster itu juga dilakukan selama di Indonesia masih ada pihak yang melakukan proses pengembangbiakan dan pembesarannya.

Oleh karena itu, menurut dia, ekspor seharusnya tak dihalang-halangi. “Kan itu intinya (harus ada pelaku pembesarannya). Tapi kita ini terbiasa melihat ujungnya saja lalu ditentang, tidak melihat isinya (wacana ekspor itu),” ujarnya.

Edhy juga mengaku sebetulnya tak mau polemik soal benih lobster ini berlarut-larut dan tak produktif. Menurutnya, ia tetap akan bekerja sesuai pertimbangan pertimbangan akademis dan ilmiah. “Kalau memang akhirnya akan ada ekspor (benih lobster), kami tentu ada kajiannya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Edhy menuturkan, selama ini memang tidak ada upaya kuat untuk mendorong adanya usaha budidaya berupa pembesaran benih lobster ini agar sektor itu bisa bertumbuh dan menjadi komoditas ekspor. Padahal sejumlah pembudidaya benih lobster itu, ujar Edhy, ada di berbagai daerah di Indonesia.

“Nyatanya di NTB (Nusa Tenggara Barat), dan di beberapa daerah sembunyi sembunyi (melakukan pembesaran). Kan kita nggak boleh membiarkan mereka tiba tiba ketakutan, kita harus terbuka dan jadi solusi,” ujar Edhy.

Edhy berjanji akan segera menunjukkan pihak pihak yang bisa membudidayakan lobster ini. Namun menurutnya di Lombok Timur, dari sejumlah informasi dari kalangan nelayan ada pihak yang melakukan pembesaran benih lobster pasir dan mutiara secara diam diam karena takut ditangkap.

Bahkan Edhy menerima masukan agar pembesaran loster pasir tak perlu harus menunggu sampai besarnya 200 gram tapi cukup sampai 200 gram untuk bisa dijual. “Pembesaran (di Lombok Timur) itu pun dilakukan dengan disamar dengan ikan tapi di bawahnya ada lobster,” ujarnya.

Dalam Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2016 diatur tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan Dari Wilayah Negara Republik Indonesia.

Sejumlah pihak sebelumnya mengkritik keras wacana ekspor benih lobster ini. Mulai dari Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hingga ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menolak keras rencana tersebut.

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

4 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

5 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

6 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

6 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya