Sri Mulyani Cerita Soal Strategi Ekonomi RI ke Mahasiswa Asing

Selasa, 17 Desember 2019 21:52 WIB

Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi penjelasan soal temuan maladministrasi Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Ombudsman, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2018. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah strategi sektor perekonomian di depan puluhan mahasiswa asing dari Stanford University. Strategi yang dilakukan adalah dengan fokus pada kebijakan peningkatan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan reformasi struktural.

"Sektor SDM, soal isu korupsi, membuat institusi publik yang bersih dan efisien, membangun infrastruktur, semua hal ini adalah beberapa hal yang paling sulit dilakukan. Dan Presiden Jokowi mengambil jalan itu, dan hal itulah yang saat ini akan kami lakukan," ujar Sri Mulyani di Hotel Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 17 Desember 2019.

Adapun sebelumnya, Sri Mulyani menjadi pembicara dalam forum Global Study Trip Program mahasiswa master pada Graduate School of Business Stanford University. Dalam forum itu, Bendahara Negara diberikan pertanyaan mengenai sejumlah strategi Indonesia yang diperkirakan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-5 pada 2045.

Sri Mulyani melanjutkan, sejumlah strategi yang diambil oleh pemerintah merupakan keputusan yang terbilang sukar. Sebabnya, hal ini tidak hanya melibatkan satu pihak saja tetapi melibatkan banyak pihak dan juga lintas sektor.

Menurut Sri Mulyani, kebijakan paling mudah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah dengan fokus pada peningkatan belanja negara saja. Selain itu, dari sisi fiskal pemerintah juga bisa memutuskan untuk tidak menarik pajak dengan masif.

Advertising
Advertising

Langkah itu, bagi pasar dan ekonomi secara keseluruhan disebut sebagai langkah baik. Adapula langkah untuk menurunkan tingkat suku bunga lebih rendah dari sisi makroekonomi. Namun, sejumlah kebijakan itu justru buruk bagi keberlangsungan fiskal negara, dan keberlanjutan ekonomi domestik.

Sri Mulyani mengatakan usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi terpilih kembali banyak aspirasi yang muncul mengenai perekonomian. Salah satunya, adalah cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi pada 2045. Langkah ini ditempuh untuk menghindari Indonesia terjebak dalam middle income trap.

"Sebagai negara besar, baik dari geografinya, populasinya dan ukuran ekonominya, tentu Indonesia punya keuntungan dan ketidakuntungnya," ujar Sri Mulyani.

Karena itu, Sri Mulyani optimistis sejumlah strategi itu bisa mendorong ekonomi Indonesia bisa lebih baik pada 2045. Apalagi, dengan konteks Indonesia yang berada di regional Asia Tenggara (ASEAN) ekonomi yang dinamis cukup memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

8 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya