Ingin Kualitas Layanan Bus Samai Kereta, Menhub Ungkap Syaratnya

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 17 Desember 2019 13:09 WIB

Menhub Budi Karya saat mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi terkait dengan persoalan transportasi berbasis online di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 18 Juli 2017. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi ingin kualitas pelayanan angkutan bus menyamai layanan angkutan kereta api. "Angkutan kereta sudah bagus," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019.

Menurut Budi, ada tiga syarat angkutan bus bisa menjadi bagus. Pertama adalah soal ticket yang mesti diperbaiki. Berikutnya soal antar moda atau kualitas bus yang baik. Dan terakhir adalah soal terminal.

Saat ini, menurutnya terminal dan busnya sudah bagus. Hanya saja, perkara pertiketan yang perlu segera dibenahi. "Jadi saya berharap stakeholder melakukannya dengan baik," tuturnya.

Sebelumnya, Budi tampak geram saat berbicara soal Terminal Pulogebang. Ia mengatakan penugasan darinya kepada pejabat terkait ihwal terminal tersebut tak kunjung dikerjakan, yaitu untuk menyediakan layanan pembelian online.

"Waktu ke Pulogebang kalo bisa marah, ya marah sekali. Saya sudah minta ke Ditjen Darat (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat), BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, dan Dinas Perhubungan, minta pembelian online yang dikasih cuma ke Majalengka," ujar dia.

Ia mengatakan penugasan itu sudah disampaikan hampir selama tiga tahun, namun hingga kini belum juga terjadi. Kegeraman Budi bertambah kala ia mencoba membeli tiket untuk salah satu jadwal. Namun, ketika datang busnya masih kotor dan tampak tidak ada penumpangnya.

"Saat saya tunggu (untuk jadwal) jam 11.30 WIB bus ini enggak keluar-keluar karena bis ini punya terminal gelap sendiri. Saat datang datang masih kotor dan enggak ada penumpang. Artinya, 3 tahun omongan saya hanya dianggap angin," tutur Budi. Dengan kejadian itu, ia merasa arahan yang disampaikan itu belum tersampaikan, seperti yang diminta Presiden Joko Widodo.

Kegeraman Budi beralasan. Dia merasa kasihan kepada masyarakat karena masih belum bisa mendapat pelayanan baik. Padahal, pemerintah telah menyediakan fasilitas terminal yang bagus. "Ini mesti dikelola dengan baik."

Karena itu, ia mengancam akan mengganti pejabatnya apabila masih belum juga membenahi sistem pertiketan di Terminal Pulogebang, Jakarta. Ia mengatakan sudah tiga tahun instruksinya untuk menyediakan sistem pembelian tiket bus online belum direalisasikan.

Menhub pun meminta para pejabat terkait untuk menyelesaikan penugasan tersebut. "Jadi kalau saat lebaran nanti, menjelang lebaran, tidak ada atau tidak terjadi, maka pejabatnya akan saya ganti," tutur Budi.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

11 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

3 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

6 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

7 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

7 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

10 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya