Soal Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo Tak Masalah Dipojokkan

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Senin, 16 Desember 2019 11:48 WIB

Benih lobster yang akan diselundupkan di Jambi, 17 April 2019. Polisi berhasil mengagalkan upaya penyelundupan benis lobster senilai Rp 37 miliar. (Humas KKP)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan tidak ada masalah terhadap maraknya perdebatan di masyarakat soal rencana membuka kembali keran ekspor benih lobster. Menurut dia, para pengambil kebijakan sudah pasti akan menghadapi tantangan seperti itu.

"Menurut saya itu hal yang lumrah, mau dipojokkan dibilang ikut terlibat penyelundupan, enggak apa-apa, jangan panas," ujar Edhy di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.

Edhy menilai segala macam pro dan kontra yang menghantamnya merupakan penguatan rencana. Sehingga ia merasa tidak boleh ragu. "Kalau kita yakin dengan rencana kita membangun kepentingan masyarakat dan negara, apa saja yang akan menghantam kita itu adalah penguatan rencana."

Ke depannya, Edhy bercita-cita agar Indonesia bisa membesarkan lobster sendiri. Mengingat, Indonesia adalah penghasil benih lobster terbanyak di dunia dan benih tersebut dihasilkan di banyak wilayah. "Kenapa kita tidak berpikir untuk melakukan pembesaran sendiri saja?"

Kata Edhy, Indonesia memiliki banyak tempat dari Sabang sampai Merauke untuk membesarkan benih lobster. Bahkan, ia mengatakan ada banyak teluk panjang untuk pembesaran itu layaknya di Vietnam. Adapun benih lobster paling banyak dijumpai di Lombok dan Jawa. Karena itu, ia meyakini pembesaran itu bisa dimulai, terutama dengan adanya dukungan dari pemerintah.

Salah satu kendala dalam melakukan pembesaran adalah soal infrastruktur pendukung. Karena itu, ia mengatakan sembari menunggu kesiapan di dalam negeri, ekspor benih lobster bisa dilakukan dengan kuota dan persyaratan tertentu. Di samping itu, nantinya pembesar lobster juga mesti melakukan restocking alias mengembalikan lobster kembali ke alam setidaknya 2-5 persen.

Saat ini, budidaya memang belum dimungkinkan dilakukan. Sebab, manusia masih belum bisa melakukan breeding. Menurut Edhy, berdasarkan penelitian, percobaan budidaya baru menghasilkan benur yang hidup 30-40 hari, setelah itu mati. "Kalau satu sampai 30 hari sudah ada ujinya berarti ada upaya hingga dia bisa menjadi besar," katanya.

<!--more-->

Belakangan, Mantan Menteri Kabinet Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti getol menyuarakan penolakan ekspor benih lobster. Hal itu dia sampaikan melalui akun Twitternya @susipudjiastuti.

Dia mengatakan lobster belum bisa di-breeding in house atau budidaya ternak. Semua bibit lobster saat ini, kata dia, berasal dari alam. "Negara lain yang punya bibit tidak mau jual bibitnya. Kecuali kita, karena bodoh," kata Susi di Twitter, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.

Menurut Susi, budidaya lobster di Vietnam hanya membesarkan, tidak ternak secara langsung. "Dan hanya dari Indonesia mereka bisa dapat (bibit), lewat Singapura atau yang langsung," ujarnya.

Susi mengatakan lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah hanya karena ketamakan penjual benih. Bahkan, kata dia, ada yang menjual benih losbter dengan harga tidak sampai satu per seratus dari harga pasaran di luar negeri. "Astagfirullah, karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari-Nya," kata dia.

Menurut Susi, satu ekor benih lobster mutiara dijual seharga Rp 100 ribu sampai maksimal Rp 200 ribu. Kalau sudah besar satu ekor misalnya jadi 800 gram dikalikan harganya Rp 5 juta per kilogram, maka yang satu ekor tadi jadi Rp 4 juta. Dengan begitu ada nilai keuntungan kali lipatnya.

CAESAR AKBAR | MUHAMMAD HENDARTYO

Berita terkait

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

1 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

8 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

8 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

8 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

8 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

8 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

8 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

9 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

9 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya