Stop Impor Cangkul, Menteri Teten Rangkul Krakatau Steel dan BRI

Kamis, 12 Desember 2019 19:25 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, memberikan penghargaan pada wakil Lembaga Pengelola Hutan Nagari Taram yang disaksikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki dan Direktur utama TEMPO Media Group Toriq Hadad dalam acara Festival Pesona Perhutanan Sosial Nasional Awarding Tokoh Perhutanan Sosial 2019 di kantor KLHK, Jakarta, Kamis 28 November 2019. Program Perhutanan Sosial adalah salah satu solusi untuk mencegah perusakan hutan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti soal besarnya volume impor pengadaan pacul dan cangkul November 2019 lalu. Pemerintah memastikan tahun 2020 mendatang tak akan ada lagi impor barang itu yang masuk tanah air.

“Tahun (2020) kita tidak lagi impor cangkul,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha, Kecil, dan Menengah (UKM) Teten Masduki di sela menghadiri pengukuhan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kamis 12 Desember 2019.

Teten menjelaskan persoalan impor cangkul dan pacul sempat menyeruak dengan isu utama minimnya ketersediaan bahan baku dan pembiayaan untuk mengerjakannya. Namun ia memastikan jika dua persoalan itu sudah diatasi setelah pihaknya menggelar koordinasi dengan sejumlah kepala daerah untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Kami sudah koordinasikan dengan sentra-sentra perajin (untuk produksi) cangkul juga dengan gubernur Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Insyaalah bisa penuhi kebutuhan,” ujar Teten.

Untuk pembiayaan produksi cangkul itu rencananya, ujar Teten, akan menggandeng bank BRI sedangkan untuk bahan baku menggandeng PT. Krakatau Steel.

Advertising
Advertising

“Dari BRI dan Krakatau Steel sudah siap, jadi sekarang tinggal konsolidasi saja (untuk persiapan produksi sendiri),” ujarnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, sepanjang Januari hingga Oktober 2019 impor cangkul mencapai 292,44 ton.

Data BPS yang dirilis Jumat, 15 November 2019, menunjukkan impor cangkul paling banyak berasal dari Cina dan Jepang dengan nilai secara keseluruhan sebesar US$ 106.127. Jika dihitung dengan kurs Rp 14.000 per dolar AS, nilai itu setara dengan Rp 1,49 miliar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyayangkan banyak barang yang diimpor dari luar negeri padahal industri dalam negeri bisa memproduksi.

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

14 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

5 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

17 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

19 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

32 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

32 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya