Genjot Ekspor Produk dari 1.000 UKM, Kemendag Gandeng Bukalapak

Rabu, 11 Desember 2019 10:39 WIB

Sejumlah pembeli memilih makanan ringan di pusat oleh-oleh khas Brebes, Jawa Tengah, Jumat, 7 Juni 2019. Penjualan telur asin meningkat dari biasanya 1.000 butir menjadi 5.000 butir per hari. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menggandeng platform e-commerce Bukalapak untuk ikut membantu mendorong ekspor produk usaha kecil dan menengah atau UKM. Kerja sama keduanya menargetkan penjaringan 1.000 UKM untuk mengekspor produknya ke lima negara di Asia yakni Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pihaknya akan terus mendukung lebih banyak pelaku usaha Indonesia melakukan ekspor melalui niaga elektronik atau e-commerce. Penjualan melalui teknologi diakui memudahkan para pelaku usaha UKM.

"Dalam penggunaan e-commerce guna menjual produknya lebih banyak ke konsumen serta menjaring pasar yang lebih luas dengan biaya promosi yang lebih murah," kata Agus saat sambutan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Agus menuturkan, dalam perkembangan era digital segala hal dapat dimungkinkan dikendalikan dari segala tempat melalui jaringan internet hal ini semakin memudahkan mobilitas manusia dalam kegiatan sehari-hari termasuk dalam dunia bisnis.

Dengan adanya niaga elektronik seperti Bukalapak ini, fenomena yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan ekonomi digital. "Melalui platform online dan diharapkan dapat membantu ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini. Selain itu, diharapkan juga dengan program ini Indonesia mampu merebut pasar ekspor global," ujar Agus.

Advertising
Advertising

Terkait potensi ekspor yang akan dicapai, Agus menuturkan harus menunggu tak kurang dari sebulan lagi untuk melihat dampak dari hasil kerja sama ini. "Iya nanti kita lihat, kan besok ada Harbolnas (Hari Belanja Nasional), nanti kita bagikan perkembangannya."

Sementara itu, Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid menjelaskan bahwa ekspor dapat dilakukan melalui menu tambahan dalam aplikasi yang bernama BukaGlobal. Nantinya, masyarakat di lima negara tersebut dapat mengakses dan membeli produk dari Indonesia melalui fitur tersebut.

"Inisiatif BukaGlobal ini baru dilakukan tahun 2019, di mana sekarang kalau sebelumnya masyarakat Indonesia saja yang bisa akses Bukalapak, maka dengan fitur BukaGlobal masyarakat di lima negara tadi bisa akses produk-produk dari Indonesia," katanya.

Kemudian Fajrin menyinggung terkait pelatihan yang berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan untuk memberikan pembekalan seperti pemasaran yang baik, kemasan dalam sebuah produk, teknik pengambilan gambar produk, dan masih banyak lainnya.

"Ada UKM yang barangnya bagus tapi branding dan packaging, dan sebagainya belum. Kalau misalkan sudah berikutnya soal online itu sendiri. Bagaimana membuat foto produk yang bagus, bagaimana membuat deskripsi barang dan pricing yang menarik," ujar Fajrin.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

3 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

5 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

8 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya