Kredit Lesu, Royke Tumilaar: Bank Mandiri Cari Pendapatan Baru

Selasa, 10 Desember 2019 07:58 WIB

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (duduk kiri) berfoto bersama jajaran direksi dan komisaris Bank Mandiri saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019. Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar menyatakan pendapatan dari penyaluran kredit pada tahun 2020 tak akan sebesar pada tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang bakal menghadapi banyak tantangan pada 2020.

"Dengan pertumbuhan kredit yang ada saat ini, memang pertumbuhan kredit itu tidak akan menjadi sumber revenue yang besar. Kontribusinya tidak akan seperti yang sebelum-sebelumnya," ujar Royke kepada media di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2019.

Royke mengatakan tahun depan pertumbuhan kredit Bank Mandiri ditargetkan hanya mendekati angka 10 persen, atau tepatnya 8-9 persen. Hal ini sejalan dengan perekonomian yang diprediksi bakal penuh tantangan. Angka ini menurun bila dibandingkan dua tahun sebelumnya yang bisa mencapai angka 14-16 persen.

Mulai tahun depan, bank dengan kode emiten BMRI ini bakal mencari sumber pertumbuhan pendapatan yang baru. Sumber tersebut adalah dengan mendorong dari sisi fee based income atau pendapatan non bunga/pendapatan berbasis komisi.

Adapun pendapatan non bunga ini lebih banyak berkaitan dengan biaya transaksi nasabah, baik melalui ATM, mobile banking maupun internet banking. Apalagi, pendapatan di sektor ini masih berpotensi untuk digarap dengan memanfaatkan jaringan anak usaha Bank Mandiri yang memiliki banyak nasabah dan juga klien.

Advertising
Advertising

Menurut Royke, Bank Mandiri akan me-leverage ekosistem yang ada di Bank Mandiri untuk mendorong fee based income. Salah satunya, dengan mendorong anak usaha Mandiri Sekuritas. Apalagi, saat ini banyak perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.

"Jadi kami memang mau menumbuhkan fee based income ke depan, karena itu akan lebih sustain sebagai sumber pendapatan ke depan," ujar Royke.

Karena itu, lanjut Royke, perseroan akan mulai menggarap sektor retail yang bisnisnya masih terkait (bagian value chain) dengan sektor wholesale, yang banyak dibiayai oleh Bank Mandiri. Apalagi, Bank Mandiri memiliki hanyak klien yang tergolong sebagai korporasi besar.

"Jadi bagaimana value chain ini dari nasabah Bank Mandiri, khususnya di korporasi besar. Korporasi ini biasanya punya pegawai, distributor, nah kami akan masuk di area ini. Jadi ini sumber pertumbuhan kami ke depan," kata Royke.

Direktur Treasury, International Banking & SAM Darmawan Junaidi menambahkan, meski perseroan bakal menggeser sumber pendapatan, Bank Mandiri tak akan meninggalkan core bisnis. Dalam hal ini pembiayaan di sektor corporate banking, khususnya berkaitan dengan wholesale atau perdagangan besar.

Darmawan menyebutkan, fee based income Bank Mandiri yang bersumber dari transaksi wholesale itu masih menjadi core bagi sumber pendapatan non bunga. "Tetapi kami juga tak melepaskan business plan yang terkait dengan transaksi retail," ucapnya.

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

5 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

9 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

9 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

9 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya