Kredit Tumbuh Mendekati 10 Persen, Bank Mandiri Garap Retail

Selasa, 10 Desember 2019 06:36 WIB

Dari kiri ke kanan, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, Direktur Treasury, International Banking & SAM Bank Mandiri Darmawan Junaidi dan Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas saat mengelar konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan tahun depan pertumbuhan kredit ditargetkan hanya mendekati angka 10 persen. Hal ini sejalan dengan perekonomian yang diprediksi bakal penuh tantangan tahun depan.

"Kan kami lihat ekonomi, saya juga tau diri, mungkin pertumbuhan penyaluran kredit pada angka 9-10 persen. Udah enggak seperti tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai angka 14-16 persen," ujar Royke kepada awak media di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan Senin 9 Desember 2019.

Royke menjelaskan tahun depan penyaluran kredit untuk perusahaan atau corporate banking tak akan tumbuh tinggi akibat kondisi ekonomi global yang tengah melambat. Apalagi, saat ini sejumlah perusahaan memilih untuk melakukan wait and see dibandingkan menarik kredit untuk pembiayaan dan ekspansi bisnis.

Selain itu, saat ini, sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tengah melakukan konsolidasi dibandingkan ekspansi. Hal ini sejalan dengan perbaikan BUMN yang gencar dilakukan. Karena itu, ke depan Bank Mandiri akan mencoba mengeser fokus pembiayaan tahun depan.

Tahun depan, lanjut Royke, perseroan akan mulai menggarap sektor retail yang bisnisnya masih terkait (bagian value chain) dengan sektor wholesale, yang banyak dibiayai oleh Bank Mandiri. Apalagi, Bank Mandiri memiliki banyak klien yang tergolong sebagai korporasi besar.

Advertising
Advertising

"Jadi bagaimana value chain ini dari nasabah Bank Mandiri, khususnya di korporasi besar. Korporasi ini biasanya punya pegawai, distributor, nah kami akan masuk di area ini. Jadi ini sumber pertumbuhan kami ke depan," kata Royke.

Royke juga menuturkan tahun depan, Bank Mandiri tak akan banyak menyalurkan pembiayaan di sektor corporate banking. Padahal selama ini sektor ini yang menyumbang paling besar presentase penyaluran kredit Bank Mandiri. Hal ini karena sektor ini sudah mengambil presentase paling besar pada penyaluran kredit Bank Mandiri.

"Korporat itu sudah besar, asetnya sudah besar, double digit itu imposible. Maka kita juga coba cari keseimbangan marginnya bagus, supaya risikonya juga enggak terlalu tinggi, supaya pertumbuhannya berkelanjutan," katanya.

Lebih lanjut, Bank Mandiri akan menggeser fokus pertumbuhan pendapatan kepada fee based income. Hal ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan anak usaha. Misalnya, menjadi penyedia jasa (underwriter) perusahaan yang melakukan Intial Public Offering (IPO).

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

1 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

3 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya